Pentingnya Peringatan Yaumul Quds
Hari Jumat terakhir Ramadhan setiap tahun di seluruh dunia (Tahun ini jatuh pada Jumat 2 Agustus 2013) dijadikan sebagai Yaum Al-Quds. Imam Khomeini memulai tradisi ini tak lama setelah Revolusi Islam di Iran, sebagai penegasan solidaritas tahunan umat islam pada khususnya dengan umat Islam Palestina dalam perjuangan mereka untuk pembebasan Al-Quds. Dimana pada perkembangannya tidak hanya umat Islam yang turut serta dalam tradisi besar tahunan ini.
Dengan tema Al-Quds Day "Diam adalah kejahatan untuk Kemanusiaan" Ramadhan adalah bulan perjuangan (Jihad) dan itu didukung sebagaimana umat Islam telah melakukan pertempuran pertama mereka di bulan Ramadhan, berjuang melawan kaum kafir, peperangan dengan kemenangan gemilang musuh kalah telak melawan para pejuang Islam yang bersenjatakan media yang jauh lebih sederhana daripada senjata musuh. Kota suci Mekah dibebaskan dari cengkeraman penyembah berhala (musyrikin) juga dibulan Ramadhan. Oleh karena itu sangat tepat ketika Imam Khomeini menempatkan simbol perjuangan pembebasan Palestina dan Al-Quds (Yerusalem) dibulan suci Ramadhan.
{flvremote}http://www.nasrtv.com/uploads/video/flv/gazareshroozghods92.flv.flv{/flvremote}
Imam Khomeini tidak mengajak bangsa Palestina untuk bangkit atas dasar nasionalisme Arab atau Palestina, ia juga tidak menyebut rezim di dunia Islam untuk membebaskan al-Quds.
Imam Khomeini meletakkan perjuangan umat Islam diakar Islam, di bulan Ramadhan ketika umat Islam di seluruh dunia puasa bersama dari matahari terbit sampai matahari terbenam. beliau menyerukan umat Islam untuk bersatu bersama melakukan perjuangan, bersatu suara menolak kezaliman, tidak hanya untuk Palestina tapi untuk setiap kezaliman dimuka bumi ini.
Ramadhan juga signifikan sebagai bulan Quran. di bulan inilah bahwa ayat-ayat pertama dari Quran diturunkan kepada utusan mulia Tuhan (Allah) di Gua Hira. Quran adalah pemersatu umat Islam jadi sangat tepat ketika salah satu simbol islam yakni alQuds dijadikan sebagai simbol perjuangan umat manusia melawan seluruh kezaliman yang ada dimuka bumi.
Kita sebagai umat Islam tidak mungkin berdiam diri atas adanya ancaman terhadap kota Yerusalem dan Masjid Al-Quds didalamnya. Zionis Kristen dan Negara Zionis telah menghina tempat suci ini dengan membuat terowongan melewati bawahnya atas nama arkeologi dan ilmu pengetahuan. Dengan dibuatnya terowongan hal ini berpengaruh pada melemahnya struktur masjid. Sekarang ada kekhawatiran serius tentang integritas struktural Masjid. Dan jelas terowongan ini dapat digunakan untuk menanam bom yang dapat menghancurkan Masjid dengan sekali ledakan, dalam hal ini jika hal ini memang benar-benar terjadi pihak Zionis bisa saja berdalih dengan menyalahkan fanatik individu atau seperti biasa mereka akan mengangkat nama "teroris" sebagai kambing hitam untuk melepaskan diri dari tuduhan.
Al-Quds (Yerusalem) terletak di jantung Islam dan gerakan Islam. Al-Aqsa adalah arah pertama shalat (kiblat) sebelum akhirnya berubah kearah Mekah selama tahun pertama Hijrah. Dan dalam sejarah kita membaca dari Masjid al-Aqsalah Nabi pergi melakukan (Mi'raj).
Oleh karenanya, dengan memberikan perhatian pada hari Al-Quds, umat Islam tidak hanya mulai memenuhi kewajiban politik, tapi mereka juga sedang melakukan kewajiban agama. Perlindungan ketiga tempat suci Islam adalah sebuah kewajiban yang merupakan kewajiban umat Islam. Selama Al-Quds tetap diduduki Zionis Israel, tugasnya tetap belum terpenuhi, bagi setiap individu umat Islam pembebasan Al- merupakan salah satu kewajiban agama.
Suatu ketika Ben Gurion pernah menyebut negara-negara Arab sebagai "baris pertama pertahanan Israel". Implikasinya jelas, karena negara-negara Arab bukanlah musuh negara Zionis, mereka tidak akan berperang demi Lebanon, maupun Gaza atau Tepi Barat bahkan tidak demi Al-Quds. Karena kita tahu Negara-negara tersebut adalah negara dengan kepentingan-kepentingan pribadi, negara yang dikelola untuk kepentingan individu-individu tertentu, karenanya negara-negara ini tidak "malu" untuk berjabat tangan, bekerjasama dengan Israel, Amerika dan Negara-Negara dikatator lainnya, hal itu dilakukan selama bisa membantu mengokohkan kekuasaan mereka, apakah hal itu menghianati bangsa atau umat Islam tidak ada beda sama sekali.
Mereka tidak akan menggunakan minyak dan valuta asing mereka sebagai senjata. Mereka tidak akan membantu kelompok perlawanan di Palestina untuk mempersenjatai atau menyediakan dana bagi perjuangan mereka walaupun slogan islam, khadim haramain senantiasa mereka dengung-dengungkan. Untuk mencapai Palestina pertama-tama kita harus merebut kembali tanah suci Palestina sekitarnya. Hal ini sangan menguntungkan pihak Israel, Israel dengan mudah memberikan bantuan pada pihak manapun selama dengan itu bisa memperlicin langkah mereka untuk menguasai Al-Quds.
Sesungguhnya tidak ada kekuatanpun di dunia yang mampu memadamkan aspirasi Palestina jika memang orang-orang dari Muslim di seluruh dunia secara keseluruhan bersatu berusaha mencapai kebebasan untuk Palestina.
Permasalahan Yerusalem adalah masalah paling urgent untuk mewujudkan perdamaian Dunia. Yerusalem bukan sekedar pengakuan terhadap hak kembali warga Palestina yang dipaksa meninggalkan tanah mereka sejak 1948, namun harus ada kompensasi yang layak atas kerugian yang tanah dan properti yang mereka derita selama ini secara tunai. Pembangunan pemukiman dan penyitaan tanah Palestina harus segera dihentikan dan semua permukiman yang ada harus dievakuasi. Tuntutan ini bukanlah permintaan yang tidak masuk akal sehingga sudah semestinya ditanggapi dengan seksama, resolusi PBB dan prinsip-prinsip umum hukum internasional adalah sebuah media yang cukup bisa mewakili untuk mengusung hal ini namun sayang media ini sampai sekarang masih diam, kesunyian berkepanjangna ini bisa segera diakhiri dengan adanya umat Islam bersatu mendukung pembebasan Palestina dan ganti rugi atas penderitaan mereka.
Pesan hari Al-Quds harus tegas, jelas dan fasih dan dengan slogan yang dipilih dengan baik. Salam Al-Quds
wallahu'alam bissawab
Kirim komentar