Apa yang Dilakukan pada Malam Lailatul Qadr?

Apa yang Dilakukan pada Malam Lailatul Qadr?

ABNA: Bulan Ramadhan telah hampir berakhir dan telah memasuki sepuluh hari terakhir. Mungkin masih ada diantara kaum muslimin yang belum memahami dan mengetahui betapa besarnya keberkahan dan keutamaan di sepuluh hari terakhir. Bisa anda jelaskan?

-Bismillahirrahmanirrahim. Nabi Muhammad Saw pada malam pertama bulan Ramadhan menyampaikan khutbah dihadapan kaum muslimin saat itu, "Kalian diundang untuk menghadiri perjamuan Allah." Jika kita mendapatkan ajakan untuk menghadiri perjamuan, maka kita tentu melakukan persiapan-persiapan, tidak langsung datang begitu saja. Misalnya kita tentu akan mandi terlebih dahulu, membersihkan penampilan, mengenakan pakaian yang rapi dan bersih dan seterusnya.

Adab itu pula yang berlaku dan harus dikerjakan untuk menghadiri perjamuan Allah dan tentu tidak hanya bersih dan rapi secara lahiriah namun juga membersihkan jiwa, dan meluruskan niat. Kitapun harus tampak indah secara batiniah untuk hadir dalam perjamuan tersebut. Untuk itu kita bertaubat agar bersih dari dosa-dosa dan menghadap Allah dan turut hadir dalam perjamuan tersebut dalam keadaan bersih.

Oleh karena itu, kebanyakan pesan dan nasehat Nabi untuk memasuki bulan Ramadhan adalah dengan tidak melakukan dosa. Jika diluar Ramadhan menghindari dosa tidak diganjar pahala, namun di bulan Ramadhan menjauhi dan menghindari dosapun akan berbuah pahala. Bahkan dalam riwayat disebutkan sekedar bernafas dan tidur sekalipun di bulan Ramadhan akan berganjar pahala. Maka sebaik-baik nasehat untuk dapat meraih banyak keutamaan dan keberkahan di bulan Ramadhan adalah dengan menghindari dan tidak melakukan dosa.

ABNA: Diantara 10 malam terakhir Ramadhan terdapat malam lailatur Qadr, malam yang penuh kemuliaan. Pada malam tersebut apa yang Allah kehendaki dan harapkan dari hamba-hamba-Nya, dan apa pula yang mesti dilakukan agar malam tersebut Allah mencurahkan ampunan dan memberikan keridhaanNya?

-Allah SWT dalam surah Al Qadr berfirman, «لَيلَةُ الْقَدر خَيرٌ مِن أَلْفِ شَهر * تَنَزَّلُ الْمَلائكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بإذنِ رَبِّهِم مِن كُلِّ أَمر» yang artinya, "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan, Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan." Manusia harus mencapai derajat 'kulli amr'. Kulli amr adalah dalam semua hal, dalam semua urusan harus meraih yang terbaik. Misalnya dalam ma'rifatullah (pengenalan Tuhan), kita harus berupaya mencapai maqam setinggi-tingginya sehingga Allah memberikan keridhaanNya.

ABNA: Urusan terbaik yang semestinya kita mohonkan kepada Allah SWT apa saja? Bisa anda sampaikan?

-Urusan terbaik yang kita minta adalah kebaikan di dunia dan akhirat. Qadr bermakna takaran atau ketentuan yang telah ditetapkan atau biasa kita sebut dengan takdir. Sedangkan Qadha adalah kehendak Allah yang bersifat umum atau global. Kita biasa mendengar keduanya digandengkan, yaitu qadha dan qadhar. Pada malam Qadr, ketentuan dan takdir ditulis dan dirancang oleh Allah. Dia akan menetapkan pada malam itu, apa yang terjadi dan apa yang tidak terjadi. Saya pribadi pada malam tersebut akan memohon kepada Allah sebaik-baiknya permohonan yaitu mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat.

ABNA: Kebaikan dunia dan akhirat yang dimaksud adalah yang berkesesuaian dengan kehendak kita atau yang telah menjadi ketetapan dan kehendak Allah?

-Bisa jadi kebaikan di dunia dan akhirat namun dalam pandangan kita justru tidaklah demikian. Demikianlah Allah berfirman, «عَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيئاً وَهُوَ خَيرٌ لَكُم» yang maksudnya dalam pandangan manusia itu sesuatu yang baik namun sebenarnya buruk baginya, «عَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيئاً وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ» begitu juga sebaliknya, tidak disukainya namun itu mengandung kebaikan baginya. Misalnya seseorang yang sedang mengidap penyakit gula, meskipun ketika menyantap makanan yang manis-manis ia merasakan kelezatan dan ia senang dengan itu namun hakikatnya untuk justru berbahaya dan sangat merugikan kesehatannya.

Karenanya ukuran kebaikan dunia dan akhirat adalah apa-apa yang menurut Allah baik, dan kita sebagai hamba pasrah atas ketetapan Allah tersebut dengan menjalankan dan mematuhi apa yang diperintahkanNya.

ABNA: Apakah anda menyetujui ungkapan bahwa melakukan yang dikendaki Allah secara teori itu mudah namun praktiknya sangat sulit? Apa yang mesti dilakukan untuk tetap berada pada jalur yang diridhai Allah?

-Pertama, kita harus lebih dulu mengilmui, memahami sampai akhirnya melahirkan keyakinan. Misalnya menjadi sarjana, dia harus kuliah tiap hari, bangun pagi untuk kekampus, mengerjakan tugas-tugas dan menulis makalah, berdiskusi dan mempresentasekan hasil penelitiannya serta melakukan ujian, semuanya secara teori mudah, namun mengerjakannya tentu sangat sulit dan penuh dengan kendala. Namun bagi yang keyakinannya mantap dan tekadnya kuat untuk meraih sarjana, akan berusaha dengan gigih melewati semua itu. Dalam pikirannya ia telah memiliki bayangan keuntungan-keuntungan dan kebahagiaan yang akan diraihnya jika telah berhasil menjadi sarjana. Demikian pula dengan apa yang kita lakukan untuk meraih keridhaan Allah. Pertama kita harus meyakini bahwa hidup di dunia ini hanya sementara dan ada kematian serta kehidupan yang abadi. Keyakinan tersebut harus kita hadirkan dalam pikiran kita. Jika itu sudah kita terima dan yakini maka kita akan bersungguh-sungguh untuk menjalani kehidupan ini dengan berusaha tetap berada di jalan keridhaan Allah. Kita akan berusaha mempersembahkan amalan terbaik untuk bisa hidup layak dikehidupan selanjutnya.

Oleh karena itu, yang pertama dibutuhkan adalah ma'rifat, pengetahuan. Pengetahuan akan Allah dan pengetahuan akan hakikat kehidupan ini. Kedua, taat dan patuh terhadap apa yang diperintahkan Allah. Kita harus meyakini bahwa apapun yang diperintahkan kepada kita adalah sesuatu yang baik bagi kehidupan kita. Yang dengan itu Allah akan memberikan keridhaanNya.

Namun, sebagaimana yang anda katakan tadi, untuk mencapai hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah.

ABNA: Misalnya amalan apa saja?

-Istighfar, membaca Al-Qur'an, memanjatkan do'a, tidak melakukan maksiat adalah diantara amalan  yang dapat menghadirkan keridhaan Allah. Dan diantara amalan yang terbaik yang mempercepat datangnya keridhaan Allah sebagaimana yang terdapat dalam riwayat, adalah berkhidmat kepada sesama manusia.

ABNA: Apa saran anda mengenai amalan yang mesti dilakukan pada malam Qadr, khususnya kepada anak-anak muda?

-Saya menyarankan kepada anak muda, untuk melakukan amalan sebagaimana biasa. Jangan memaksakan diri untuk melakukan amalan-amalan yang berat, sehingga justru hanya akan menjadi beban dan tertekan. Yang terpenting adalah melakukannya dengan penuh kekhusyukan dan kesadaran. Pada malam Qadr larutlah dalam do'a-do'a dan bacaan al-Qur'an. Dan usahakan pada malam tersebut hindarilah banyak bercanda dan tertawa. Satu sama lain, saling membantulah untuk meraih banyak keutamaan di malam tersebut.

ABNA: Apa yang dimaksud dengan seribu malam dalam surah al Qadr?

-Banyak penafsiran mengenai maksud seribu malam tersebut. Namun bagi saya, maksud seribu malam tersebut bukan seribu malam ukuran dunia.

ABNA: Terimakasih atas kesempatan yang telah anda berikan.

-Sama-sama.

abna indonesia

Kirim komentar