Krisis Kemanusiaan di Gaza Pasca Kudeta Mesir
Sebuah organisasi HAM Arab yang berbasis di London mengatakan, Jalur Gaza cukup menderita akibat pembatasan yang dilakukan Mesir setelah terjadi kudeta militer di negara itu. Organisasi itu memperingatkan sebuah bencana kemanusiaan yang akan segera terjadi di Jalur Gaza.
Dalam sebuah siaran pers hari Rabu (17/7/13), organisasi Arab itu menyatakan, awal Juli lalu Tentara Mesir melakukan koordinasi dengan Tentara Israel untuk memperketat gerakan individu dan barang di perbatasan Rafah, satu-satunya pintu masuk antara Gaza dan Mesir.
Menurut organisasai itu, militer Mesir mulai menutup penyeberangan Rafah tanpa justifikasi apapun tanggal 4 Juli lalu. Beberapa hari kemudian, sebagian perbatasan dibuka pada jam-jam tertentu. Tapi, Tentara Mesir mencegah 2.500 lebih warga Palestina di Gaza melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk naik haji dan mencegah 1.500 lainnya untuk kembali ke rumah mereka di Gaza. Hal ini merupakan pelanggaran hak beragama dan hak bebas bergerak.
Organisasi itu melanjutkan, pada saat yang sama, Tentara Mesir juga menghancurkan beberapa terowongan yang digunakan warga Gaza untuk membawa kebutuhan vital mereka. Bahkan Tentara Mesir menggunakan pesawat perang dalam upaya itu, tentu saja, telah berkoordinasi dengan pihak Israel.
Islam Times
Kirim komentar