Taliban Kebakaran Jenggot Karena Pidato Malala

Taliban Kebakaran Jenggot Karena Pidato Malala

"Alasan Taliban menembaknya bukan karena tuntutan dan dukungannya agar anak perempuan juga mendapatkan hak pendidikan melainkan propaganda negatif Malala mengenai Taliban yang banyak tidak benarnya."

Adnan Rashid salah satu pimpinan kelompok Taliban Pakistan mengecam pidato yang disampaikan Malala Yousafzai di Majelis PBB di New York Amerika Serikat Jum'at (12/7). Menurutnya, Malala ditembak Taliban bukan karena Malala dilarang bersekolah atau Taliban mengharamkan pendidikan untuk perempuan, melainkan dengan alasan menghentikan aktivitas Malala yang menyebarkan tulisan-tulisan mengenai Taliban keseluruh dunia melalui blog pribadinya.

"Alasan Taliban menembaknya bukan karena tuntutan dan dukungannya agar anak perempuan juga mendapatkan hak pendidikan melainkan propaganda negatif Malala mengenai Taliban yang banyak tidak benarnya." Ungkap Adnan Rashid.

Pimpinan Taliban itu menambahkan, "Tentu kasus penembakan tersebut patut untuk disesali, dan kami berharap kejadian serupa dikemudian hari tidak terjadi lagi."

Protes Adnan Rashid disampaikan kepada Malala melalui surat dan menyatakan ia tidak mengatasnamakan Taliban dalam surat itu melainkan surat individu.

Malala, lahir pada 12 Juli 1997, adalah seorang siswi yang berasal dari Kota Mingora, Kabupaten Swat, Provinsi Khyber-Pakhtunkhwa, Pakistan. Ia merupakan seorang aktivis muda yang vokal melawan Taliban untuk memperoleh hak pendidikan bagi anak-anak perempuan.

Pada 9 Oktober 2012, Taliban melakukan serangan terhadap Malala. Dia ditembak. Upaya pembunuhan ini dilakukan Taliban saat Malala berada dalam sebuah bus. Dia terkena tembakan di bagian kepala dan leher. Peluru bersarang di tengkoraknya. Malala pun dilarikan ke rumah sakit setempat, lalu kemudian ke Rumah Sakit Queen Elisabeth di Birmingham, Inggris. Beruntung, nyawa Malala bisa diselamatkan.

Pelaku penembakan Malala merupakan seorang komandan Taliban Pakistan yang dikenal kejam, Maulana Fazlullah. Dia bersama anak buahnya menguasai Lembah Swat, tempat kelahiran Malala. Mereka bahkan pernah meledakkan sekolah anak perempuan dan mengeksekusi di depan publik dengan kejam.

Atas perjuangannya tersebut, yang bahkan nyaris mengorbankan nyawanya. Malala masuk dalam bursa calon peraih Nobel Perdamaian 2013. Pencalonan nama-nama kandidat peraih Nobel Perdamaian dilakukan pada Jumat 1 Februari 2013.

Jumat 12 Juli 2013, Malala berpidato di Majelis Umum PBB dan menyerukan pendidikan global bagi seluruh anak di dunia tanpa kecuali. PBB menyatakan 12 Juli, hari kelahirannya, sebagai Hari Malala.

ABNA

Kirim komentar