Sayidah Hawa dan Nabi Adam Menyesal

Sayidah Hawa dan Nabi Adam Menyesal

 

قالا رَبَّنا ظَلَمْنا أَنْفُسَنا وَ إِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنا وَ تَرْحَمْنا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخاسِرينَ

(Adam dan Hawa), Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. al-Araf [7] : 23)

Kesadaran dan pengakuan yang digambarkan oleh Adam dan hawa atas pembangkangannya dihadapan Allah Swt, merupakan hal sangat berharga. Kesadaran dan pengakuan tersebut merupakan tahap pertama menuju pangkuan rahmat Allah dan membebaskan diri dari godaan dan tipu daya setan. Hal ini juga akan mengantarkan manusia kepada sifat rendah diri dan tunduk dihadapan sang Ilahi. Apabila iblis juga bersifat seperti adam dan hawa, yaitu menyadari dan mengakui atas kesalahannya, maka ia tidak akan masuk ke lembah kemurkaan dan kutukan Tuhan selamanya.
Setelah melakukan tobat, pengakuan, penyesalan, tangisan, dan ketundukan dihadapan Allah Swt, maka keberkahan dan rahmat Allah pun datang bagi mereka.

Sesuai firman Allah Swt dalam al-quran,

فَتَلَقَّى آدَمُ مِن رَّبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhan-nya, maka Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Baqarah [2] : 37)

sumber: erfan.ir

Kirim komentar