Imam Mahdi af, dalam Sangkalan dan Jawaban
وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِى الزَّبُورِ مِن بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الاٌّرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِىَ الصَّـلِحُونَ
( Surah Anbiya’: 105)
Artnya: sungguh telah kami tulis dalam kitab zabur, setelah tertulis dalam alam zikir ( lauh mahfuz) bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hambaku yang saleh.
Matahari meskipun ia ada ia kadang berlindung dan bersembunyi di balik awan, namun dari cahayanya alam menjadi terang.
Kita muliakan orang yang dengannya Alam raya ini menjadi eksis dan tetap berkesinambungan. Bumi dan langit, materi, non materi dan segala ciptaan Allah masih tetap langgeng dan eksis sampai saat ini tidak lain lain karena Hujjahnya, manusia yang diamanahkan untuk mengawal risalah kenabian akhir zaman. Mati hidupnya alam semesta ini bergantung, berpusat dan bersumbu padanya, Beliau adalah Imam Mahdi Ajjalallahu farajahu syarif. Ditangannyalah hujjatulah, khalifatullah dan waliyullah sekarang ini.
Imam Ali dalam sebuah khutbahnya yang terkenal dengan hutbah “syaq-syaqe” memperkenalkan Imam mahdi sebagai pusat pusaran alam semesta yang keberadaannya di dunia, dimana alam ini bergerak dan berputar mengelilingi pusaran tersebut. Imam ali berkata: sebagaimana dunia ini memiliki sumbu dan pusaran dan ia harus berputar mengelilinginya yaitu ka’bah yang Allah letakkan di mekah, kehidupan kekhalifahan dan keImamahan untuk menjaga dan mengawal kemurnian risalah kenabian agar tetap langgeng dan eksis sampai kiamat juga harus memiliki sumbu dan dia adalah Imam Mahdi as.
Umat islam harus mengetahui bahwa setelah wafatnya Imam Asykari Imamah berlanjut dan digantikan oleh putranya yaitu Imam mahdi as. Yang tentu saja pada kenyataannya sekarang sedang dimasa ghaibah[i], adapun mengapa ia ghaib adalah pembahasan tersendiri. Kata ghaib atau tidak zhuhur, berbeda makna dengan tidak wujud (tiada). Karena betapa banyak sesuatu yang wujud tapi tidak nampak, tapi tidak ada satupun yang tidak ujud yang Nampak.
Sebenarnya seperti Allah swt, para malaikat, hari akhirat dan banyak lagi mahluk Allah yang keberadaanya manusia tidak mengetahuinya berarti ghaib dimata manusia itu sendiri. Bahkan sebagian riwayat mengatakan khusus malaikat saja jumlahnya sama banyak dengan segala sesuatu yang wujud di dunia alam materi, hal ini menandakan bahwa ketidakdzuhuran bukan berarti ketiadaan. Imam mahdi demikian adanya ia tidak dzuhur dan tidak hadir ditengah-tengah manusia, namun ia hujjatullah, khalifatullah, ia adalah baqiyatullah sebagaimana zaman dan waktu tidak akan ghaib, beliau juga tidak akan ghaib, tapi tidak dzuhur atau tidak hadir ditengah-tengah kita. Imam mahdi as pada tahun 255 H. Ayahnya wafat (syahid) pada saat beliau berumur 5 tahun. Dan setelah wafat ayahnya keImamahan berpindah dan berlanjut pada dirinya. Sejak saat itu dimulailah masa keghaiban kecil beliau yakni ghaibah sughra. Sebagaimana diketahui keghaiban beliau ada dua: Pertama ghaib sugra’ dan kedua ghaib kubra’ bahkan sebagian mengatakan keghaibannya 3 kali, pertama: mulai sejak ia di kandung sampai ia lahir dimana bahkan orang dekat dari ibunya pun tidak tahu akan kehamilannya. Kedua ghaib sughra mulai umur 5 tahun dan ketiga ghaib kubra sampai waktu dhuhur nanti.
Adapun lamanya ghaib sugra’ syaikh mufid menyebutkan 74 tahun terhitung sejak lahir sampai ghaib kubra. Dan sekarang ini kita berada pada ghaib kubra yang lamanya sekitar 1190 tahun.
Sekarang kalau ada orang yang mempertanyakan bagaimana mungkin ada orang yang berumur sebegitu panjang?
Dalam hal ini bisa kita berikan Jawaban;
Seperti kita tahu bahwa sampai sekarang ini tidak ada seorang dokter dengan ilmu kedokteranya dan ilmuwan dengan esperimennya dan dengan peneliaannya yang bisa menetapkan dan menetukan sampai kapan batas maksimal umur manusia. Dengan demikian hal tersebut membuktika bahwa umur panjang itu sangat mungkin dan bukan hal yang mustahil.
Selain itu batapa banyak orang-orang terdahulu memiliki umur yang sangat panjang. Bahkan Nabi Isa as pun dengan kehendak Allah sampai sekarang hidup dan ghaib, Nabi Khidir as sampai sekarang ini masih hidup namun ghaib dimata manusia kebanyakan. Nabi Nuh as memiliki umur 2500 th. Dengan demikian dapat kita tarik benang merah bahwa adanya manusia yang berumur panjang adalah perkara yang tidak mustahil.
Alasan ketiga adalah: Ruh Insaniah semakin lama dan bukannya semakin lemah seperti jasad sebaliknya ruh manusia terlebih ruh yant selalu dilatih maka dia akan semakin kuat, dimana tidak ada paling barharga pada diri manusia selain ruhnya. Ketika Imam Zaman semakin lama umurnya maka kualitas ruh beliau akan semakin kuat, dan ruh kuat akan berpengaruh besar pada jasmani yang dimiliki, Selain dari itu jika kita menyimpan biji-bijian semisal biji gandum beberapa waktu dengan tanpa memperhatikan keperluan biji-biji tersebut, maka tidak beberapa lama biji tersebut akan rusak hilang entah kemana. Tapi jika sebaliknya biji-bijian itu disimpan pada tempat yang terjaga, maka gandum yang sebenarnya akan cepat hancur, tidak akan mengalami kerusakan apa-apa dan bisa disimpan sampai lama. Sama dengan hal tersebut meskipun sebagai perumpamaan saja yang tidak akan mungkin sama persis dengan yang dimisalkan yaitu Imam zaman (Imam Mahdi), karena Imam zamam keberadaannya terjaga oleh Allah swt sehingga ia bisa tetap ada dan hidup sampai sekarang ini.
Dengan kondisi seperti ini bahwa jika sekiranya ia tidak pernah ghaib sejak lahir sampai sekarang, mungkin secara alami tidak mungkin dengan bukti-bukti yang ada, dimana umat nabi Muhammad tidak ada yang berumur sepanjang ribuan tahun. Tapi karena dia berada pada alam dimana Allah sendiri yang menjaganya maka Imam zaman dari sejak alahir sampai sekarang masih ada dan hidup, dimana pada akhirnya ia akan dzuhur untuk memenuhi bumi dengan keadilan. Kita tidak boleh lupa bahwa Allah adalah Tuhan ketika Dia yang menjaga tidak ada daya dan upaya yang bisa merusak apa yang dijaga, tidak akan rusak tidak akan mati.
Ini semua adalah alasan akan yang membuktikan adanya kemungkinan Imam zaman bisa berumur panjang, tapi dalil dan argumentasi paling kuat berkenaan dengan hal tersebut adalah “Imam zaman adalah pemilik alam semesta diakhir zaman ini semua mahluk Allah berada pada kekuasaan dan tanggungjawabnya. Pertanyaannya adalah apa arti dari pemilik zaman? Arti pemilik zaman adalah seseorang yang memiliki hak prerogative untuk mengendalikan dan menggunakan bahkan hak untuk mencipta dalam alam semesta dengan izin Allah Swt.
Kita sebagai manusia biasa (manusia terbatas) bisa menghayal merubah gunung batu menjadi gunung emas, kita bisa menghayalkan bentuk wajah yang jelek kita dirubah menjadi wajah molek dan tampan, itu semua adalah hayalan yang tidak akan mungkin terwujud di luar, tapi bagi orang yang diberi kuasa oleh Allah untuk melakukan hal-hal yang luar biasa, yaitu ia bisa merubah sesuatu yang biasa menjadi luar biasa, dimana selain darinya bisa berhayal, segala hayalannya pun bisa ia rubah menjadi kenyataan. Syaikh Akbar Mahyuddin Arabi seorang Alim besar, urafa terkemuka dalam bukunya “fususul Hikam” mengatakan: innal arifa yaghrifuhu bihidmati ma yaqulu lahu wujudun min kharijil himmah” mereka adalah orang-orang arifnya Allah, orang-orang arif hakiki, aulia Allah yang lebih tinggi kedudukannya dari manusia biasa. Ketinggian derajat yang dimaksudkan adalah mereka itu selain dapat menghayalkan segala macam bentuk, mereka pun dapat merubah segala macam bentuk kebentuk yang lain dengan izin Allah Swt.
Contoh nyata dari hal tersebut Imam ke 8 as. Imam kedelapan berkehendak susu di balik tabir dan dari kehendaknya itu ia bisa menciptakan susu nyata di depan mata dengan izin Allah. Atau kejadian yang Rasul Islam saw sendiri lakukan yaitu ia berkehendak bulan terbelah pada saat itu secara nyata bulan terbelah menjadi dua. Hal ini di jelaskan dalam Qur’an surat Al-Qamar : iktarabati sa’ah wa syakkal qamar, satu kenyataan yang disaksikan kasat mata kejadian yang tidak bisa disangkal oleh siapapun. Kita manusia biasa tidak akan pernah mewujudkan hal tersebut. Tapi orang-orang yang disebut sebagai Sahibul Himmah, mampu mewujudkan hal tersebut atas izin-Nya, hal itu adalah hal lazim dengan izin Allah, bahkan lebih tinggi dari itu ada manusia di sebut: “sahibul Amr” sebagaimana al-Quran memeperkenalkan pada kita dengan mengatakan: innama arada syai’a ayyaqula lahu kun fayakun. Sahibul amr pertama adalah Allah, dan Allah dengan kehendaknya mewujudkan sahibul amr kedua yaitu para nabi, dan nabi pun memilih wakilnya atas perintah Allah untuk menjadi sahibul amr yang ketiga setelah Allah dan Rasulnya.
Jika umat Islam sekarang mangatakan bahwa Imam Zaman (Imam Mahdi as adalah sahibul amr, amr dalam artian bahwa Imam mahdi memilki kekuatan dan kekuasaan yang Allah berikan kepanya seperti apa yang disebutkan dalam ayat tersebut tadi. Imam zaman memiliki kekuatan untuk mewujudkan segala kenginan dan iradahnya, yaitu ketika Imam zaman menginginkan sesuatu untuk terwujud saat itu pula akan terjadi secara kunfayakun.
Demikianlah penjelasan tentang panjangnya umur Imam zaman as yang sampai sekarang pun, belum sampai 2000 tahun sementara sesuai riwayat yang terdapat pada kitab Yahudi menyebutkan bahwa salah satu nabinya berumur sampai 3000 tahun. Dengan demikian panjang umur bagi orang-orang tertentu adalah perkara yang sah-sah saja atau bukan hal yang mustahil. Contoh lain adalah sebuah ayat yang menjelaskan adanya seorang Nabi dimana jika dia bukan ahli dzikr maka dia akan selamanya berada diperut Ikan. Ini bukan hanya 1000 atau 10000 tahun tapi selamanya hingga hari kiamat.
Billahi taufik walhidayah.
[i] Ghaibah : Sebenarnya ada dialam ini namun hanya orang yang ingin beliau temui saja yang bisa melihat beliau
Kirim komentar