IKMAL: Studium General Akhlak & Irfan

Studium General Akhlak & Irfan

Ikatan Alumni Jamiah Almustafa ( IKMAL ) telah mengadakan kegiatan Studium General Akhlak & Irfan didukung oleh Jamiah Almustafa ( Almustafa International University ). kegiatan ini berlangsung di 3 kota besar yang dihadiri oleh Anggota IKMAL, Asatid & Santri.

Di Jakarta kegiatan ini diselenggarakan di Gedung ICC ( Islamic Cultural Center ) pada tanggal 27 Mei 2013. Ayatullah Muhammad Baqir Tahriri pada kesempatan ini mengatakan bahwa Irfan adalah sebuah ilmu yang bisa menjawab dengan dalam mengenai hubungan manusia dengan sekitarnya dan hubungan manusia dengan Allah subhanahu wa taala. Dan islam adalah ajarannya sesuai dengan fitrah yang menuntut kesempurnaan tersebut. Fitrah manusia , Fitrah yang menuntut kesempurnaan ini memiliki 3 dimensi 1. Dimensi Rasional, 2. Dimensi Hati 3. Dimensi Amal atau praktek. Masing – masing dari 3 dimensi ini kemudian akan melahirkan berbagai tuntunan- tuntunan yang semua tuntunan - tuntunan itu adalah yang dipenuhi dalam Ajaran Allah SWT apa yang kita sebut dengan agama, maka dari itu seluruh ajaran agama dalam rangka memenuhi tuntunan- tuntunan yang tuntut oleh ke 3 dimensi tadi. Agama yang dibawa Rasullah dan Ahlul Bait mememiliki tujuan. Dan jika setiap tujuan itu terealisasi maka agama telah terealisasi tetapi tetap saja bahwa apa yang menjadi tujuan diutusnya para Nabi itu tetap pada tujuan yang pertama.

 

1. Tujuan dasar :agar  mengajak manusia kepada yang benar mengenalkan para Nabi dan Hari akhir. Dan ha-hal yang harus dia tinggalkan dan hal-hal yang harus dikerjakan.

 

2. Tujuan antara: agar manusia memiliki keimanan yang benar ditambah bahwa manusia yang memiliki nilai nilai ilahi dalam dirinya baik yang berhubungan dengan dirinya atau yang berhubungan dengan yang lain.

 

3. Tujuan akhir : manusia mendapat kesempurnaan yang tinggi yang disebut dengan LIQO yaitu perjumpaan dengan Allah SWT. Karena tujuan akhir ini berhubungan dengan sesuatu yang sangat tinggi, membutuhkan dengan penjelasan-penjelasan dan juga membutuhkan kepada mukoddimah-mukodimah karena itu penjelasan tentang hal itu dalam teks ayat alqur'an tidak ada yang menjelaskan atau sedikit yang menjelaskan tidak seperti pada penjelasan tujuan awal.

 

Tuntunan fiqih dalam keseharian ada dalam beberapa katagori

  1. Hubungan dengan Allah dan manusia

 

  1. Aturan yang mengikat kita antara dalam sebuah keluarga

 

  1. Aturan yang mengikat kita masyarakat yang berhubungan dengan sosial

 

  1. Aturan yang menginkat kita dalam urusan ekonomi

 

  1. Aturan yang berhubngan dengan politik

 

Metode agama agar manusia komitmen pada aturan ilahi ada 2

 

  1. Memberikan kabar gembira dalam arti menjelaskan kepada mereka akan mendapatkan pahala jika melakukan perintah Allah.

 

  1. Memberikan ancaman akan ada sanksi kalau ditinggalkan

 

beliau juga menuturkan bahwa perbedaan Irfan dan karomah adalah kalau untuk mencapai derajat Irfan tidak semua orang bisa melalui syaratnya akan tetapi kalau Karomah semua manusia bisa mencapai derajat itu, baik dari kalangan Islam maupun bukan. Ada pemikiran yang salah mengenai Irfan, pertama bahwasanya Irfan adalah suatu ilmu yang berasal dari Budha atau Hindu.  kedua apabila sudah mencapai derajat Irfan maka tidak ada kewajiban Syar'i yang harus dilakukan.

 

Dilanjutkan di kota Pandaan Jawa Timur, kegiatan ini berlangsung di Husainiyah Al Qurba Pandaan Jawa Timur pada tanggal 28 Mei 2013. Dalam pertemuan ini beliau menyampaikan beberapa point :

 

Kemuliaan bulan Rajab karena terdapat hari- Bi’tsah atau diutusnya nabi Muhammad kepada manusia dengan membawa agama islam

Dalam  mempelajari alqur’an jangan hanya sekedar memperbaiki atau memperbagus bacaan saja, akan tetapi pelajari isinya karena isi yang terkandung dalam alqur’an adalah Nasihat – nasihat yang baik. Dan ada juga kisah –kisah yang dapat dinikmati oleh semua kalangan baik itu perempuan ataupun laki-laki, tua, muda, dan anak kecil.

Doa doa yang diajarkan oleh Ahlul Bait pada bulan rajab isinya adalah tentang akhlak dan mengajarkan bagaimana cara berakhlak.

Allah menjanjikan pahala yang tidak terputus bagi orang yang melakukan Tadzkiyatun nafs. Karena orang yang melakukan tazkiyatun Nafs , maka orang tersebut pada dasarnya ia menyambungkan jiwanya tersebut dengan dzat Allah SWT. Dan sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa Allah dzat yang kemuliaannya tidak ada habisnya dan tidak ada terputus. Karena itu orang yang menyucikan jiwanya berarti ia telah menyambungkan jiwanya kepada Allah SWT.

Bahwa yang memiliki karomah sama sekali bukan barometer ketinggian jiwa seseorang. Dan pada sisi yang lain tidak memiliki karomah juga bukan berarti orang yang buruk.

Manusia memiliki empat potensi dasar : hawa nafsu, emosi, imajinasi dan akal, jika manusia mampu menyeimbangkaan potensi-potensi ini maka ia akan sampai pada tujuan kesempurnaanItsar, adalah mendahulukan kepentingan orang lain dari pada kepentingan diri sendiri. Itsar bukan merupakan kewajiban jika ditinjau dari hukum fikih tetapi ia merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan.

Pertemuan selanjutnya diadakan di Hotel Gracia Semarang Jawa Tengah pada tanggal 29 Mei 2013. dalam pertemuan terakhir ini beliau menyampaikan mengenai Kedudukan Bersyukur & Iman. Bersyukur mempunyai derajat tinggi dan membutuhkan usaha keras dan Mujahadah, perjuangan memerangi hawa nafsu sebagai mana yang dikisah pada Nabi Nuh as dan Nabi Ibrahim as, mereka berdua mancapai derajat tinggi bersyukur setelah melalui proses ujian yang panjang dan berat, usaha keras dan Mujahadah dalam kehidupannya. Bersyukur merupakan bagian dan salah satu bentuk didapatkannya hikmah yang disebutkan dalam al Quran bahwa Allah memberikan hikmah kepada Lukman. Dia menjadi hamba yang bersyukur merupakan salah satu  implementasi hikmah.

Dari sisi lain, derajat tinggi bersyukur dikarenakan setan senantiasa mengganggu manusia dari empata arah (depan-belakang dan kana-kiri) yang bertujuan untuk mencegah manusia agar tidak bersyukur dan adanya kondisi yang merubah manusia dari ketidaktahuan menjadi tahu dan kegelapan menjadi  cahaya (hidayah Allah). Banyak riwayat yang menekankan pentingnya pembinaan jiwa ini sampai-sampai dalam al Quran Allah mensifati Nabi Muhammad saw dengan orang yang berakhlak agung. Atas dasar ini, dalam persoalan etika kita harus memperhatikan tahapan-tahapannya sebagai berikut :

Mengenal apakah persoalan etika itu dan pada dasarnya berbagai persoalan lain agama dan praktiknya terimplemantasi dengan persoalan etika ini. Perhatikan baik baik! pengetahuan-pengetahuan agama bukan hanya konsep-konsep mental semata, tetapi ia adalah sebuah hakikat pembangun kehidupan manusia. Di dalam al Quran Allah berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan”.(Al-Anfal: 24), dan dalam ayat lain berfirman : “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (Al- Nahl :97).

Tujuan dakwah disamping kehidupan sejati manusia yang dijelaskan dalam ayat tersebut  juga disebutkan dalam ayat kedua bahwa kehidupan di dunia  ini diciptakan untuk orang mukmin dan beramal shaleh baik laki-laki atau perempuan.

a)    Mengingatkan manusia kepada persoalan-persoalan akhlak

b)   Menghiasi diri dengan sifat-sifat akhlak yang baik

c)    Menyampaikan persoalan akhlak ini kepada yang lain dan menjelaskannya dengan benar

d)   Menjawab ambiguitas persoalan akhlak sebab pembahasan akhlak ini memiliki dampak khusus dalam kehidupan

Tahapan kelima dari permasalah akhlak ini sangat penting sebab ia berlaku pada seluruh aspek kehidupan menusia dan dalam setiap momen manusia harus memiliki akhlak yang sesuai. Dari sisi ini, aspek deskriptif akhlak harus jelas bagi kita. Sebagai contoh, implementasi ilmu di rumah dalam bentuk tertentu sementara, di dalam masyarakat dengan bentuk yang berbeda. Begitu juga dengan akhlak yang baik dan persoalan politik. Persoalan-persoalan ini membutuhkan pengetahuan yang luas dan manusia harus meneruskan dan mengembangkannya sehingga dalam menjalani kehidupan tidak mengakibatkan dirinya dan orang lain terjerumus dalam kesalahan. (IKMAL)

Kirim komentar