Pegowes Sampai di Jakarta setelah 16 Hari Ngontel

Sepuluh perwakilan penganut Muslim Syiah Sampang, Madura, tiba di Jakarta dalam aksi Gowes Kemanusiaan 850 km Surabaya-Jakarta.

Pegowes tersebut melakukan aksi 'ngontel' selama 16 hari dengan tujuan utama untuk bertemu dan menagih janji Presiden SBY menuntut hak mereka pulang ke kampung halaman dengan aman dan damai.

"Saya ke sini karena di sana tidak ada solusi yang baik. Bupati mengatakan relokasi, gubernurnya mengatakan tidak ada jalan terbaik kecuali relokasi," ujar Mujadin, seorang pegowes SyiahSampang, saat memberikan keterangan pers di kantor KontraS, Jakarta, Senin (17/6/2013).

Syiah Sampang, kata Mujadin, tidak mau direlokasi karena relokasi bukan penyelesaian masalah. Relokasi hanyalah akan menambah masalah.

"Aksi Gowes dilatarbelakangi advokasi yang kita lakukan di Pemkab Sampang dan pemerintah provinsi Jawa Timur sudah mentok. Pemkab sampang tetap ingin relokasi, pemerintah provinsi Jawa Timur juga mengatakan relokasi agar tidak ada persoalan," terang dia.

"Harus menolak relokasi karena kita hadir di kampung halaman kita sendiri, kita ingin mati di kampung kita sendiri. Kita warga sampang kok, negara Indonesia. Hukum harus ditegakkan. Relokasi bukan menyelesaikan masalah, tapi menambah masalah. Kita Warga Negara Indonesia," tambah Muh. Rosyid, pegowes lainnya.

Syiah Sampang pun mengaku memilih sepeda ontel sebagai alat transportasi karena tidak memiliki uang untuk membeli tiket kereta api. Sepeda ontel tersebut pun merupakan bantuan dari sanak keluarga mereka.

Mujahidin, Rosyid, dan pegowes lainnya pun bertekad tidak akan kembali ke Sampang sebelum bertemu dengan SBY. Mereka ingin menggugah hati presiden karena SBY baru saja mendapat gelar negarawanan dari lembaga di Amerika Serikat.

Sementara itu, berbagai elemen masyarakat diantaranya KontraS, YLBH Universalia, AMAN Indonesia, Elsam, ANBTI, Sejuk mendukung dengan memberikan advokasi dan menuntut janji SBY dalam pernyataan resmi paskaperistiwa Sampang I dan II. Saat itu presiden berjanji akan memberikan perhatian khusus penuntasan kasus tersebut.

(Tribunnews)

Kirim komentar