Nasib Musuh Imam Husein as: Bahr bin Kaab al-Tamimi


 

Bahr bin Ka'ab termasuk anggota pasukan Umar bin Saad di Karbala.

 

Terkait namanya ada banyak penukilan. Ada yang menyebutnya Abhar bin Ka'ab, Abjar bin Ka'ab dan Bahr bin Ka'ab bin Ubaidillah atau Abdullah. Ia berasal dari kabilan Tamin bin Tsa'labah bin ‘Ukabah.

 

Mayoritas penulis buku peristiwa Karbala menyebut satu dari kejahatan yang dilakukan Bahr bin Ka'ab ini adalah membunuh Abdullah anak Imam Hasan as. Pada waktu itu di hari Asyura, para sahabat Imam Husein as telah gugur syahid dan pasukan musuh mengepung beliau. Abdullah waktu itu belum masuk usia balig. Para sejarawan berselisih pendapat tentang usianya waktu itu. (Ada yang menyebutnya masih anak-anak dan belum balig, tapi ada yang menyebutnya sudah remaja) Ia kemudian lari keluar dari kemahnya menuju pamannya. Ia berhasil melewati kerumunan pasukan musuh dan mendekati pamannya.

 

Sayidah Zainab as begitu khawatir akan keselamatannya dan berlari mengikutinya dari belakang untuk mencegah ia lari menuju Imam Husein as. Ketika menyaksikan Abdullah yang berlari ke arahnya, Imam Husein as berteriak, "Saudariku Zainab! Tahan Abdullah agar tidak sampai ke medan tempur, sehingga menjadi target anak panah atau pedang pasukan Umar. Tapi Sayidah Zainab as tidak mampu mencegah larinya Abdullah!!

 

Abdullah bahkan mengatakan, "Demi Allah! Saya tidak akan berpisah dari pamanku Husein."

 

Pada waktu itu Bahr bin Ka'ab dengan pedang terhunus menyerang Imam Husein as, tapi Abdullah dengan gagah berani menjulurkan tangannya menjadi perisai bagi pamannya sambil berkata, "Wahai anak zina! Apakah engkau ingin membunuh pamanku?"

 

Bahr bin Ka'ab tetap melayangkan pedangnya dan memotong tangan Abdullah, sehingga potongan tangannya hanya bergantung tertahan kulitnya. Abdullah berteriak, "Wahai ayah! Wahai paman!"

 

Imam Husein as segera menariknya dan mendekapnya sambil mendoakannya dan melaknat musuhnya.

 

Setelah itu, Abdullah dibunuh oleh orang lain bernama Harmalah. Sebagian orang menyebut pembunuh Abdullah adalah Bahr bin Ka'ab, tapi ada yang menyebutkan orang lain.

 

Kejahatan lain yang dilakukan Bahr bin Ka'ab di hari Karbala setelah syahadah Imam Husein as adalah menjarah pakaian dan harta yang dimiliki beliau. Orang terlaknat ini mengambil celana (al-Sirwal) dan baju dalam beliau. Semua ahli sejarah mengatakan bahwa pasca peristiwa ini, kedua tangan Bahr bin Ka'ab terkena penyakit aneh, dimana di musim panas ketika udara begitu panas, kedua tangannya kering seperti kayu. Sementara di musim dingin, dari tangannya menetes air dan darah sampai ia mati.

 

Menurut riwayat dari buku Nafas al-Mahmum, kedua kakinya lumpuh dan tidak bisa bergerak.

 

Disebutkan juga ada kabilah bernama Bani al-Sarawil yang tinggal di Syam. Mereka disebut dengan nama itu dikarenakan kakek mereka menjarah celana (al-Sirwal) dan baju Imam Husein as. (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)

 

Sumber:

1. Nafas al-Mahmum.

2. Tarjamah al-Kamil Ibn al-Atsir.

3. Tarikh at-Thabari.

4. Muntaha al-Amal.

5. Abshar al-‘Ain.

6. Mausu'ah al-Imam al-Husein as.

Kirim komentar