Mitos: Nahdhatul Ulama (NU) bermazhab Ahlus Sunnah wal Jamaah dan berakidah sesuai dengan ajaran-ajaran Abul Hasan Al-Asy\'ari.

 
 Mitos: Nahdhatul Ulama (NU) bermazhab Ahlus Sunnah wal Jamaah dan berakidah sesuai dengan ajaran-ajaran Abul Hasan Al-Asy'ari.
Fakta: Sebagian besar tradisi NU seperti ziarah kubur, tahlil, peringatan 4 -7-40 hari setelah wafat seseorang atau haul tahunan, penghormatan terhadap ulama, tawasul, tabaruk, dan sebagainya merupakan tradisi-tradisi khas mazhab Ahlul Bait yang tidak terdapat dalam referensi-referensi kitab klasik Ahlus Sunnah wal Jamaah. Sebaliknya, ritus-ritus dan tradisi-tradisi tersebut terdedah secara rinci dalam kitab-kitab klasik Syiah seperti Makarim Al-Akhlaq, Mafatih Al-Jinan karya Abbas Al-Qummi, Al-Iqbal karya Al-Kaf\'ami, Al-Balad Al-Amin karya Sayyid Ibn Thawus dan sebagainya. 
 
6. Mitos: Syiah adalah mazhab Islam yang terpengaruh dengan tradisi Persia dan Zoroastrianisme. 
 
Fakta: Iran baru memeluk mazhab Syiah pada abad 15 Masehi di zaman Safawi. Sebelumnya, Iran adalah pusat perkembangan mazhab Ahlus Sunnah wal Jamaah yang dapat dilihat dari fakta sebagian besar kitab rujukan milik Ahlus Sunnah saat ini merupakan karya-karya ulama Sunni berdarah Persia, seperti Shahih Bukhori dan sebagainya. Bahkan, Syiah semula merupakan mazhab resmi Mesir di era Daulah Fathimiyyah yang berhasil membangun pusat kota Kairo dan Universitas Al-Azhar. 

Kirim komentar