Mitos: Rezim-rezim Arab seperti Arab Saudi, Bahrain dan Qatar bermazhab Ahlus Sunnah wal Jamaah

 

Mitos: Rezim-rezim Arab seperti Arab Saudi, Bahrain dan Qatar bermazhab Ahlus Sunnah wal Jamaah
 
Fakta: Seluruh pemimpin rezim-rezim petrodolar ini beraliran sekuler dan anti agama. Mereka sama sekali tidak terikat dengan syariah Islam dari mazhab mana pun juga. Buktinya, mereka menjalin hubungan yang terang-terangan dan terbuka dengan Amerika Serikat dan secara sembunyi-sembunyi dengan anak kesayangan AS, Israel, yang membantai ratusan ribu Muslim di Palestina, Afghanistan, Yaman, Somalia, Sudan, Mali, dan sebagainya. Mitos keberpihakan rezim-rezim Arab Teluk terhadap perjuangan Ahlus Sunnah itu ditebar semata-mata guna menipu rakyat di negara-negara mereka yang hidup dalam kemiskinan dan tanpa sedikit pun harga diri dan kemerdekaan. Selebihnya hanya bualan kosong tanpa makna. 

Mitos: Arab Saudi adalah kerajaan yang menjunjung tinggi Islam. 
 
Fakta: Dalam masa kekuasaan rezim Kerajaan Arab Saudi di Jazirah Arab selama 100 tahun terakhir,  dua kota utama umat Muslim, Mekkah dan Madinah, telah mengalami perusakan yang massif. Laporan sejumlah media telah memverifikasi dugaan ini dengan bukti-bukti visual yang tak terbantahkan. Jika trend ini dibiarkan, dalam sepuluh tahun mendatang, sejarah Islam tidak akan lagi didukung oleh jejak-jejak historis dan arkeologis yang penting. Mekkah dan Madinah akan berganti wajah menjadi dua kota kosmopilitan yang kehilangan sakralitas dan historisitas. 

Dekonstruksi atas situs-situs historis umat Islam yang dilakukan oleh rezim Arab Saudi ini mirip dengan kelakuan rezim zionis Israel terhadap situs-situs historis keagamaan milik Kristen dan Muslim di tanah suci Palestina. Motif kedua rezim itupun sama: menghilangkan jejak-jejak sakralitas dan historisitas kota-kota suci tersebut demi merekonstruksi pemahamaan agama yang sepenuhnya palsu demi melegitimasi dominasi mereka selanjutnya. (Islamtimes)

Kirim komentar