Mayoritas Muslim Bermazhab Ahlus Sunnah wal Jamaah?

Mayoritas Muslim Bermazhab Ahlus Sunnah wal Jamaah?

Fakta: Mayoritas Muslim tidak menyadari dan tidak memiliki identitas kemazhaban seperti ini. Mayoritas mutlak dari 1,7 milyar Muslim hanya menyadari dirinya sebagai Muslim dan terikat dengan Islam tanpa embel-embel mazhab tertentu. Identitas itu dapat dirumuskan dalam dua kalimat syahadat: La Ilaha illa Allah, Muhammad Rasulullah. Inilah identitas yang mempersatukan mereka. Di luar dua kalimat syahadat itu, semua dapat berselisih, berbeda-beda penafsiran, tergantung latar belakang pemahaman, pendidikan, lingkungan dan lain sebagainya. 
 
Labelisasi kemazhaban seperti Sunni atau Syiah dan label-label sektarian lain sebenarnya diberikan oleh penguasa yang berkedok agama untuk memecah-belah tubuh umat dan meraih keuntungan-keuntungan politik sesaat.  Namun, dalam kenyataannya, label-label itu tidak dipahami dan tidak diakui oleh individu-individu umat Muslim sendiri sebagai penanda keislamaan seseorang. 
Lebih dari itu, kategori mayoritas dan minoritas itu sendiri bersumber dari kepentingan politik dan tidak bersumber dari konsep Islam, kalau tidak mau dikatakan sebagai konsep yang tidak diakui dalam teks-teks Al-Qur\'an dan Sunnah. 

Bahkan, Al-Qur\'an berulang  kali menegaskan bahwa mayoritas penduduk bumi ini tersesat, tidak bersyukur, lalai dan sebagainya. Dalam al-Qur\'an, istilah mayoritas itu justru sering digunakan dalam konotasi yang negatif. Sebaliknya, beberapa ayat Al-Qur\'an memuji minoritas (kaum beriman) yang bersabar di jalan Allah, bersyukur dan akhirnya dapat mengalahkan mayoritas (yang tidak beriman) dengan izin Allah. Alasannya sederhana. Para nabi dan pengikut setia mereka selalu bermula sebagai minoritas yang ingin mengubah mayoritas yang bodoh dan kufur.   Walhasil, istilah mayoritas-minoritas itu sama sekali asing dari sumber-sumber otentik ajaran Ilahi ini. Siapa saja yang suka menggunakannya, maka biasanya dia mempunyai motif politik. Tidak lebih dan tidak kurang. (Islamtimes)

Kirim komentar