Al-Alam melaporkan bahwa perempuan di Hafar Al-Batin menyatakan keprihatinan mereka atas larangan memasuki perpustakaan umum bagi perempuan. 

 
Nadia Aldul Rahman, seorang pakar pendidikan, mengatakan pada harian Ash-Sharq bahwa di Hafar al-Batin hanya ada satu perpustakaan umum. "Meminjam buku dari perpustakaan pribadi akan sangat sulit terutama karena biayanya sangat tinggi. Membeli buku juga sulit dilakukan warga," tambahnya.

 
"Perempuan dilarang memasuki perpustakaan umum. Jika mereka ingin meminjam buku, wali hukum merekalah yang  harus melakukannya," ujar Nadia. 

 
Dia menambahkan bahwa wali biasanya kurang informasi tentang buku-buku yang diperlukan dan akan dipinjam. Karena itu, sang wali harus bolak-balik ke perpustakaan agar seorang perempuan bisa menggunakan buku-buku referensi perpustakaan.

Padahal, dalam Islam, perempuan diizinkan melakukan aktivitas sosial selama dia menjaga hijabnya dan tidak melanggar aturan-aturan Islam(Islamtimes)