Dinding Makam Putri Imam Husain Menangis Darah

Dinding Makam Putri Imam Husain Menangis Darah

Warga Kota Ba'labak Lebanon senin sore (12/5) dikejutkan oleh sebuah peristiwa yang tidak biasa di makam putri Imam Husain as. Disaat para peziarah mengadakan majelis duka disekitar Haram beliau, tiba-tiba tampak darah mengalir dari sarih (pagar) dan dinding makam beliau. Hal tersebut sontak menjadi pusat perhatian para peziarah dan mengerumuni makam untuk menyaksikan langsung kejadian tersebut. Dikabarkan, para ulama juga ditemui turut melihat peristiwa menakjubkan tersebut dari dekat. Para peziarah mengabadikan kejadian yang tidak berlangsung lama tersebut dengan kamera digital dan kamera ponsel mereka.

Setelah tampak tidak ada lagi yang menetes, pengurus makam membersihkannya dengan kapas. Saksi mata menyebutkan bahwa cairan berwarna merah tersebut memang dibuktikan adalah tetesan-tetesan darah. Kejadi serupa juga sebelumnya pernah terjadi, ketika hari Asyura 10 Muharram tahun ini bertepatan dengan peringatan syahidnya imam Husain as putra Imam Ali as dan cucu kesayangan Nabiullah Muhammad Saw, segenggam tanah yang diambil dari makam beliau ditengah masyarakat Syiah dan peziarah Haram beliau di Karbala mengadakan majelis duka tiba-tiba berubah menjadi gumpalan darah. Kejadian tersebut disaksikan langsung ratusan orang dan diliput berbagai media.

Sayyidah Khaulah binti al Husain adalah salah seorang putri Imam Husain yang syahid ketika masih berusia 3 tahun dalam perjalanan ke Syam sebagai tawanan dari Karbala akibat dahaga dan keletihan.  Saat itu kafilah Ahlul Bait Nabi yang dihinakan dengan menjadi tawanan Yazid melintas di kota kuno Ba'labak Lebanon.  Kisah mengenai pertemuan kafilah Ahlul Bait as dengan salah seorang pendeta Nashrani juga terjadi di kota tersebut. Tempat pendeta Nashrani tersebut meletakkan kepala Imam Husain as untuk dirapikan rambutnya dan dimuliakan, dijadikan sebagai masjid yang diberi nama masjid رأس الحسین(علیه السلام) (Kepala Imam Husain as).

Sampai saat ini, makam Sayyidah Khaulah binti al Husain dijadikan sebagai tempat ziarah dan menjadi tempat umat Syiah dan pecinta Ahlul Bait mengadakan majelis-majelis keagamaan.(ABNA)

Kirim komentar