Anjurkan Membunuh Anak-anak Syiah, Dosen Saudi Mendapat Kecaman
Seorang ulama Arab Saudi dalam pernyataanya menuntut kelompok teroris yang disebutnya Mujahidin al-Qaeda di Irak untuk terus menimbulkan kekacauan kalau perlu sampai harus membunuh perempuan dan anak-anak dari kelompok muslim Syiah.
Sa'ad al-Duraihim yang merupakan dosen di Universitas Islam Muhammad bin Saud di Riyadh dalam situs internet pribadinya menulis, "Sekiranya mujahidin di Irak melakukan tekanan dan pembunuhan yang lebih banyak, meskipun dengan cara menculik wanita dan anak-anak, sudah tentu (semua firqah Syiah) akan rasa merasa geram dan panik."
Pernyataan dosen jurusan syariah tersebut telah mengundang banyak kritikan.
Seorang penulis dalam surat khabar al-Madinah berkata, "Allah menjadi saksi bahwa mereka yang paling banyak menjadi penyebab Islam dicemoohkan dan diejek bukanlah Yahudi, Kristiani dan Zoroaster, namun Islam dicemoh justru karena kelakuan berlebihan seperti Sa'ad al-Duraihim yang menyeru kepada pembunuhan dan pertumpahan darah."
Penulis bernama Abdullah bin Bakhit dalam surat khabar 'Ukkazh Saudi menulis, "Jika orang seperti ini menyebarkan tuduhan dan fitnah tanpa memberikan pembuktian dibiarkan, maka tidak mengherankan kelompok teroris banyak yang berasal dari Arab Saudi."
Muhammad al-Umar pula menulis, "Dalam wasiat orang-orang saleh terdahlu, tidak ada satupun dari mereka pernah menyerukan hal yang sedemikian keji."
Penulis yang lain bernama Abdul Aziz al-Zahrani dalam tulisannya yang ditujukan kepada al-Duraihim berkata, "Nabi Saw adalah pembawa rahmat, tidak pernah membunuh walaupun itu perempuan dan anak-anak Yahudi."
Selain itu, penulis bernama Halimah Mudzaffar dalam surat khabar al-Watan meminta pejabat Saudi yang berwenang untuk menyeret al-Duraihim ke pengadilan sekaligus memecatnya dari dunia akademik.
Yusuf Abal Kheil dalam akhbar al-Riyadh menulis,,, "Bukan Allah saja yang akan menggelapkan iman dalam hati orang yang berkata seperti ini, bahkan seluruh hewan dan tumbuhan tidak mendoakan rahmat pada golongan yang menyerukan pembunuhan pada kelompok yang tidak berdosa."
Sa'ad al-Duraihim sebelumnya juga pernah mengklaim hak untuk masuk surga hanya milik penduduk dan ulama Najed saja, sebab menurutnya kelompok Ahlus Sunnah dan Firqah al Najiyah hanya bermukim diwilayah tersebut, meskipun tidak menafikan pengikut Ahlus Sunnah juga bermukim ditempat lain, namun disebutnya itu hanya sedikit. Mayoritas aktivis kemanusiaan dan cendekiawan dari Arab Saudi sendiri mengkritik keras pernyataan-pernyataan kontroversial al Duraihim tersebut dan menyebutnya sebagai provokator dan pemecah belah umma
Kirim komentar