Vonis Mati Syaikh Nemr adalah Konspirasi Baru Kerajaan Saudi
Berkenaan dengan vonis hukuman mati yang dijatuhkan pengadilan tinggi Arab Saudi atas Syeikh Nemr Baqir al-Nemr, Ayatullah al-Uzma Syeikh Makarim Syirazi menganggap vonis tersebut merupakan konspirasi baru rezim Arab Saudi.
Ayatullah Makarim Syirazi dalam kajian Dars Kharij yang diasuhnya di Masjid A'zham Qom Republik Islam Iran kamis (4/4) mengungkap penangkapan beberapa tokoh dan penindasan terhadap komunitas muslim Syiah di kerajaan Saudi telah mencapai puncaknya. Beliau menyatakan, "Belakangan ini, kerajaan Saudi semakin menunjukkan permusuhan dan sikap tidak adilnya terhadap komunitas muslim Syiah Arab Saudi dengan memunculkan konspirasi baru, mengatasnamakan menangkap perusuh."
Mengenai vonis hukuman mati pengadilan tinggi Saudi atas Syeikh Baqir, beliau berkata, "Ini adalah konspirasi terbaru sehingga para ulama dan dosen-dosen universitas di Saudi turut mengeluarkan kecaman dan pernyataan tentang konspirasi ini."
"Kerajaan Saudi sedang tertekan dengan gerakan reformasi dari dalam negara; ini disebabkan rakyatnya sudah mulai bangkit dan kesadaran mereka kian bertambah. Rezim tidak ada pilihan lain selain menuruti tuntutan kedaulatan yang menjadi hak rakyat. Di luar Arab Saudi juga kita menyaksikan musim semi kebangkitan Islam telah bermula sementara rezim diktator satu persatu tumbang dan berjatuhan."
Tambah beliau lagi, "Saudi juga dianggap gagal total dalam masalah berkaitan dengan Bahrain, Suriah dan Yaman; atas dasar ini kerajaan Saudi mencoba mengalihkan perhatian umum dengan memulai rekayasa penuh konspirasi ini. Atas nama penangkapan beberapa aktivis, mereka berusaha merekayasa pemberitaan, bahwa seluruh kerusuhan dan konflik yang timbul dari dalam Negara dan mengancam kedaulatan kerajaan bersumber dan didalangi oleh orang-orang Syiah."
Beliau turut memberi kecaman keras kepada kerajaan Saudi dengan berkata, "Pemerintah Saudi hendaklah mengetahui bahwa pengikut mazhab Syiah di negara ini tidak sendiri, percayalah, apapun bahaya yang ditimpakan kepada mereka, tidak akan membuat umat Syiah di seluruh dunia hanya bungkam dan berdiam diri, termasuk umat Islam yang non Syiah sekalipun.
"Pemerintah Al Saud tidak sepatutnya membayangkan bahwa dengan menerapkan hukuman mati atas ulama mujahid tersebut perjuangan rakyat untuk menuntut keadilan dan perubahan akan terhenti; ini disebabkan pengadilan ini hanyalah sebuah konspirasi besar untuk mengalihkan perhatian rakyat dari masalah dalam dan luar negara Saudi." Lanjutnya.
"Pemerintah Saudi hendaklah benar-benar paham bahwa Syeikh Nemr dan para tahanan yang bukan Wahabi tidak akan berdiam diri sekiranya Syeikh Nemr dalam bahaya."
Mengenai isu adanya pelayanan buruk kerajaan Saudi terhadap para peziarah asal Iran, beliau mengulas, "Tindakan semena-mena tidak hanya terjadi di Baqi' saja, bahkan mereka turut melakukan penghinaan terhadap warga Iran di dalam masjid Nabi Saw, khususnya pada ulama Syiah."
Sambil mengecam tindakan tersebut, Ayatullah Makarim Syirazi berkata, "Semua yang datang ke Haramain, adalah tamu Allah. Apakah peziarah Iran bukan tamu Allah?."
Menurut beliau, tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam dan aturan internasional tersebut juga menyimpang dari seluruh prinsip kemanusiaan dan nilai-nilai luhur Islam. Tambah beliau lagi, "Kami sudah berulang kali mengungkap, kamu sedang berkhayal. Apakah Madinah, Masjid Nabi, Masjidil Haram dan lain-lain lagi hanya milik pribadi sehingga kamu boleh melakukan apa saja yang diinginkan? Tempat-tempat suci ini kepunyaan seluruh umat Islam; dan kaum muslimin semuanya menganggap ziarah kubur adalah mustahab kecuali sekte Wahhabi."
Beliau turut menyetujui adanya usulan pembentukan komisi khusus yang akan menjaga tempat-tempat suci kaum muslimin tersebut dari kalangan tokoh Islam dari berbagai Negara. "Sudah tiba waktunya OKI membentuk sebuah komisi khusus yang bertanggung jawab menjaga tempat suci ini; alasannya memang sudah jelas, setiap sesuatu yang berkaitan dengan seluruh umat Islam hendaklah dijaga oleh seluruh kaum muslimin." Jelasnya.
Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, pengadilan tinggi Arab Saudi menjatuhkan vonis hukuman mati kepada ulama kharismatik Syiah Hujjatul Islam Syaikh Nemr Baqir al Nemr yang sebelumnya ditangkap pihak kemanan sejak 8 bulan lalu tanpa melalui prosedur hukum apapun dan tanpa alasan yang jelas. Beliau mendapat tuduhan sebagai dalang dan provokator merebaknya aksi unjuk rasa di wilayah Qutaif yang kemudian meluas di beberapa wilayah lain Arab Saudi. Tuduhan tanpa bukti tersebut dibantah keras oleh komunitas muslim Syiah Qutaif yang kemudian melakukan unjuk rasa besar-besaran menuntut dibebaskannya ulama Syiah Arab Saudi tersebut.(ABNA Indonesia)
Kirim komentar