Delegasi Jerman Mendominasi Juara MTQ Tingkat Eropa yang Pertama
Pusat Darul Qur'an Islam Hamburgh Jerman, telah menyelenggarakan untuk pertama kalinya Musabaqah Tilawatil Qur'an tingkat Eropa dengan tujuan untuk lebih memperkenalkan kitab suci kaum muslimin tersebut ke masyarakat Eropa yang mayoritas non muslim dan juga sebagai ajang unjuk kemampuan para Qari internasional yang berasal dari benua biru tersebut. MTQ antar Negara-negara Eropa tersebut berlangsung dari tanggal 15 sampai 17 Maret 2013.
300 orang tercatat sebagai peserta dalam acara tersebut dari berbagai Negara Eropa seperti delegasi dari Polandia, Swedia, Belanda, Blusick, Denmark, Jerman sendiri sebagai tuan rumah dan beberapa Negara eropa lainnya. MTQ tersebut mempertandingkan beberapa cabang lomba diantaranya, hafalan Qur'an, qira'ah dan mafahim (pengenalan dan pemahaman mengenai) Qur'an termasuk lomba adzan baik tingkat remaja maupun tingkat dewasa, baik laki-laki maupun perempuan.
MTQ yang pertama kali diadakan di Eropa tersebut di mulai pada tanggal 15 Maret 2013, dan pada acara pembukaan dihadiri Hujjatul Islam wa Muslimin Shah Abadi (ulama asal Iran yang banyak berkecimpung dalam dunia tilawah al Qur'an), pengurus Darul Qur'an al Karim sebagai pihak penyelanggara, para undangan yang terdiri dari tokoh-tokoh Islam dari beberapa Negara Eropa, pejabat-pejabat kedutaan Negara-negara muslim serta para peserta. Hujjatul Islam wa Muslimin Shah Abadi dalam sambutannya sekaligus membuka acara secara resmi menukil sabda mulia Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as yang menyebutkan, Al-Qur'an adalah musim semi bagi hati dan mata air ilmu pengetahuan. Dan tidak ada selain Al-Qur'an yang mampu menghidupkan ruh sekaligus mempertajam pikiran.
Pada bagian lain sambutannya beliau mengingatkan, "Poin terpenting dari acara seperti bukan hanya hendak menampilkan keindahan zahiriyah al Qur'an melainkan disamping menunjukkan keindahan al Qur'an dari sisi shaut dan lahn yang indah, khat Al-Qur'an pada seni kaligrafi yang menawan serta hafalan Al-Qur'an yang menakjubkan juha mampu memperkenalkan sisi maknawi dan ajaran-ajaran Ilahiah yang terkandung di dalam ayat-ayat suci Al-Qur'an. Jadi disamping keindahan bacaan Qur'an juga ada tadabbur dan tafakkur didalamnya. Dengan demikian pengaruh ayat-ayat yang dibaca lebih berbekas dan lebih menghujam ke dalam jiwa. Sebagaimana perkataan imam Ali as, "Ketahuilah, pada bacaan al Qur'an yang tidak dibarengi dengan tadabbur tidak ada kebaikan di dalamnya."
Berikut daftar para juara dalam perlombaan Qur'ani tersebut:
Pada cabang Qira'ah tingkat dewasa laki-laki peringkat terbaik diraih olah Sir Rahmatullah Bayat dari Negara Swedia. Dan peringkat kedua dan ketiga diraih peserta asal Jerman, Sa'id Baraat Zadeh dan Ilyas Mehrzad.
Qira'ah pada tingkat remaja, Ihsan Mehrzad, Ali Reza Nadipur, dan Muhammad Sulaiman Ghulam yang kesemuanya delegasi asal Jerman tercatat sebagai peringkat terbaik tiga besar.
Pada cabang adzan tingkat dewasa, Abdul Basat Dzabihi (Jerman), Mahdi Mehrzad (Belanda) dan Wahid Syaikh Zadeh (Jerman) secara berurutan sebagai peringkat terbaik pertama sampai ketiga.
Pada cabang adzan tingkat remaja, Abdul Shamad Dzabihi (Jerman), Ja'far Raufi (Belanda) dan Aqil Hasani (Jerman) berhasil meraih gelar terbaik 3 besar.
Sementara itu pada cabang lomba hafalan Qur'an, Umar Muhammad Mukhtar asal Negara Belanda pada cabang hafalan Qur'an 30 juz tercatat sebagai yang terbaik dan Ali Husaini delegasi asal Jerman pada cabang hafalan Qur'an 5 juz berhasil meraih juara pertama.
Pada cabang Qira'ah tingkat dewasa Perempuan kembali Jerman menunjukkan dominasinya dengan menggondol semua piala terbaik pertama sampai ketiga. Begitu juga pada cabang Qira'ah tingkat remaja, semua piala digondol delegasi asal Jerman.
Sementara pada cabang hafalan Qur'an, delegasi Bluzik mendominasi dengan menggondol habis semua piala.
Acara MTQ tingkat Eropa tersebut ditutup dua hari kemudian yaitu tanggal 17 Maret 2013. Tampil pada acara penutupan tersebut Direktur Markaz Islami Hamburgh Jerman Hujjatul Islam wa Muslimin Ridha Ramadhani yang sekaligus menutup acara secara resmi. Beliau dalam penyampainnya menyebutkan diantara tujuan penyelenggaraan MTQ tersebut adalah untuk semakin menumbuhkan kecintaan kepada Al-Qur'an baik bagi para peserta sendiri maupun para hadirin. Beliau kemudian menyebutkan, dalam diri setiap insan terdapat sebuah kekayaan besar yang tak ternilai harganya. Beliau mengibaratkannya seperti harta karun, dan untuk menemukan harta karun yang terpendam dalam diri manusia tersebut dibutuhkan peta petunjuk, dan Al-Qur'anlah peta itu.
Ulama Jerman tersebut menyatakan kebahagiaannya atas suksesnya penyelenggaraan MTQ tingkat Eropa yang pertama kalinya diadakan terbut, terlebih lagi dengan antusiasnya kaum muslimin yang mendaftarkan diri sebagai peserta. Beliau berharap agar MTQ serupa bisa kembali diadakan di tahun-tahun mendatang dengan penyelenggaraan yang jauh lebih baik dan diagendakan sebagai agenda rutin masyarakat muslim Eropa(ABNA Indonesia)
Kirim komentar