Musibah Terbesar Umat Islam adalah Pengkhianatan Wahabi

Musibah Terbesar Umat Islam adalah Pengkhianatan Wahabi

Dengan terus bertambahnya jumlah korban jiwa warga Syiah Pakistan yang tidak berdosa akibat aksi-aksi teror yang dilancarkan kelompok Wahabi dan sikap bungkamnya pemerintah Pakistan, begitupula yang terjadi di Bahrain, sejumlah Ulama Marja Taklid menyatakan kecamannya atas terbantainya sejumlah pengikut Ahlul Bait. Para ulama besar tersebut mendesak Pemerintah Iran berperan aktif menempuh berbagai jalur diplomatis yang memungkinkan agar aksi-aksi kekerasan tersebut dapat dihentikan.

 

Ayatullah Wahid Khurasani

 

Ayatullah al Uzhma Wahid Khurasani dengan mengutuk keras kebiadaban kelompok Wahabi menyatakan, "Untuk komunitas muslim Syiah Pakistan dan Bahrain yang dalam keadaan tertindas dan dibunuhi, semua civitas akademika Hauzah Ilmiyah harus berduka cita dan berbela sungkawa."

 

Hal tersebut disampaikan ulama marja ini dalam kelas pelajaran tafsir al-Qur'an yang diasuhnya di masjid A'dhzam Qom Iran. "Para pecinta keluarga Nabi Muhammad Saw dibantai secara massal di Pakistan, yang terbunuh adalah orang-orang yang tidak berdosa dari kalangan laki-laki, perempuan, besar maupun kecil, apa yang memicu hal tersebut terjadi? Atas dosa apakah mereka dibunuh? Hari ini kita melihat akibat dari semua kebiadaban tersebut. Sementara kita, menghadapi kenyataan tragis tersebut, apa yang kita lakukan? Peran apa yang telah kita tunjukkan? Hal ini pula yang terhadi pada anak-anak yatim di Bahrain." Lanjutnya.

 

Selanjutnya ulama besar Hauzah Ilmiyah Qom tersebut menjelaskan latar belakang berbagai peristiwa yang terjadi di kawasan, dengan berkata, "Setelah perang dunia kedua, deklarasi Piagam Persatuan Bangsa-Bangsa telah disepakati dimana pada bulan pertama deklarasi tersebut menegaskan bahwa seluruh pemimpin dan setiap negara mempunyai tanggungjawab bersama untuk melaksanakannya dan tidak satupun pihak yang berhak melanggarnya."

 

Beliau menambahkan, "Berdasarkan piagam tersebut, semua orang semestinya dapat hidup layak dengan bebas dengan mendapatkan perlindungan keselamatan nyawa dan keamanan harta. Tidakkah Syiah Pakistan dan Bahrain dapat hidup dengan tenang sebagaimana yang tertera dalam piagam tersebut? Apakah PBB menunaikan tanggung jawabnya? Apakah sikap yang mereka ambil untuk menghentikan kebiadaban ini?

 

Ayatullah Wahid Khurasani berkata, "Sepatutnya menurut piagam PBB, semua manusia mendapat hak-hak mereka tanpa memandang keyakinan, warna kulit, bangsa dan akidah terlebih lagi untuk hal yang lebih besar yaitu agama dan politik. Namun wibawa apa lagi yang masih tersisa pada PBB dengan tindakan mengirim senjata, dana dan apa saja yang justru untuk membunuh wanita dan anak-anak?"

 

"Ketika PBB dibentuk untuk melindungi hak-hak semua insan, masih ada juga negara-negara yang malah memiliki hak veto. Mereka inilah yang mengirim senjata dan dana untuk pembantaian warga-warga sipil." tegas beliau.

 

Ayatullah Makarim Syirazi

 

Ayatullah Makarim Syrazi juga turut menyampaikan kecaman yang sama sebagaimana yang disampaikannya pada pengantar mata kuliah bahtzhul kharij fiqih yang diasuhnya di Masjid A'zham  Qom menyikapi pembunuhan ratusan warga Syiah Pakistan di Karachi baru-baru ini.

 

Beliau menyebut peristiwa tersebut dengan tragedi kemanusiaan yang mengiris hati dengan berkata, "Sebelumnya, golongan Wahabi takfiri memang terlibat dalam beberapa aksi teror dengan menumpahkan banyak darah orang-orang yang tidak berdosa. Kezaliman sadis terakhir mereka melakuk aksi kekerasan dan pembunuhan tersebut di Karachi sehingga menyebabkan ratusan orang terbunuh atau cedera."

 

"Kita tidak boleh berdiam diri dalam menghadapi masalah ini dan kita juga mengecamnya. Para marja' taqlid dan guru-guru besar Hauzah Ilmiyah telah membuat keputusan untuk meliburkan semua aktivitas perkuliahan berbagai tingkat pengajian Hauzah Qom pada 19 Esfand ini (bertepatan dengan 9 Maret 2013), dari Masjid A'zam nanti kita akan memberikan kabar kepada seluruh dunia bahwa kita secara tegas melakukan protes atas semua kebiadaban tersebut."

 

Ayatullah Makarim Syirazi menegaskan, "Pesan kita kepada pemerintah Pakistan adalah, sekiranya tidak mampu melindungi nyawa rakyatnya, serahkan jabatan pemerintahan kepada mereka yang lebih layak."

 

Ayatullah Jawab Amuli: Kami turut berdukacita dengan apa yang terjadi kepada Syiah Pakistan

 

Ayatullah Jawad Amuli menegaskan tindakan segera perlu diambil bagi para pelaku dan dalang dibalik pembunuhan Syiah Pakistan.

 

Beliau dalam kelas pengajian tafsirnya kamis (7/3) memuji langkah Hauzah yang meliburkan aktivitas Hauzah untuk melibatkan semua pelajar agama dan asatid dalam memprotes aksi terorisme dan pembunuhan yang semakin meluas di Pakistan dan Bahrain. Beliau berkata, "Ini adalah langkah yang amat baik dan kita semua akan berdu kacita terhadap para korban."

 

"Namun untuk mencegah semakin merajalelanya pembunuhan atas warga Syiah, hendaklah kita melakukan beberapa hal berikut. Pertama ialah hendaklah kita perkenalkan kebudayaan Syiah yang sewajarnya dan tidak berlebihan dengan melakukan tindakan-tindakan ekstrim yang pada hakekatnya memang bukan bagian dari ajaran agama. Perkara kedua, ialah para tokoh Lembaga Pendekatan Antara Mazhab hendaklah memberi perhatian terhadap dialog bersama ulama takfiri, ulama Salafi, ulama Wahabi, ulama Taliban, dan al-Qaeda."

 

Ayatullah Subhani: Kebiadaban Wahabi terjadi akibat diamnya masyarakat internasional dan umat Islam

 

Ayatullah al-Uzma Ja'far Subhani mengutuk aksi terorisme terbaru Wahabi yang masih terus berlanjut di Karachi Pakistan. Beliau menyebut aksi tersebut terus saja terjadi karena masyarakat internasional dan umat Islam berdiam diri saja menyikapi tragedi tersebut.

 

Dengan bersandarkan sebuah hadis, beliau berkata, "Seluruh umat Islam ibarat tubuh yang satu, orang Islam  hendaklah menunjukkan reaksi mereka dalam menghadapi apa yang diderita setiap kaum muslimin lain."

 

Beliau turut menyebutkan bahwa pembunuhan tersebut sudah menjadi bagian scenario musuh. "Beberapa hari yang lalu mereka melakukan serangan membunuh Syiah secara besar-besaran. Dua tiga hari berikutnya mereka juga menumpahkan darah di Karachi."

 

"Mengapa negara-negara Islam yang lain berdiam diri dalam menghadapi kebiadaban ini? Mengapakah suara hati masyarakat internasional tertidur? Ke manakah perginya satu milyar umat Islam dan seruan-seruannya? Ke mana semua slogan hak-hak kemanusiaan masyarakat internasional?" tegas beliau.

 

Ayatullah Nuri Hamdani: Wahabi adalah musibah besar dunia Islam.

 

Ayatullah al-Uzma Nuri Hamdani turut mengecam peristiwa tragis yang menimpa komunitas muslim Syiah di Pakistan sembari berkata: "Sekarang ini, musibah besar dunia Islam adalah pengkhianatan Wahabi.

 

"Mereka menyebarkan pengaruh dalam beberapa negara Islam seperti Pakistan. Dengan nama Sepah-e-Sahaba, beberapa negara kawasan telah menyumbangkan dana dan perlengkapan bersenjata kepada mereka sedangkan ideology mereka adalah pembunuhan Syiah adalah sebuah kewajiban syar'i dan mendapatkan pahala. Mereka giat menumpahkan darah Syiah dan inilah gerakan Salafi di Afghanistan, Irak, Suriah dan beberapa tempat lagi," jelas beliau.(ABNA Indonesia)

Kirim komentar