Analisa Sejarah Nabi bagian 1, Menjawab Berbagai Tuduhan atas Nama Nabi Saaw
Audzubillahiminashaithanirajim bismillahirahmanirahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saya berharap anda sukses dan dalam pertolongan. Allah berfirman
Muhammadun rasulallah waladzina ma’ahu asidau alal kufar ruhama bainahum.
Muhammad Nabi mulia islam utusan Allah. Pada saat subhat semakin banyak dengan berbagai bentuk mereka menyerang Islam, menyerang Allah, Nabi dan Quran tiga rukun yang begitu penting dalam Islam. Mereka membuat film menentang Islam dan dalam beberapa waktu lalu mereka membuat dua film menghina Nabi saw, Sehingga orang islam tidak lagi percaya pada Islam. Mengapa, karena Islam adalah agama hidup dan mereka ini merasa dalam bahaya dihadapan Islam dan untuk membendung kemajuan Islam mereka pun menyerang tiga rukun ini, pertama Allah, Nabi Allah dan Quran. Oleh sebab itu saya harapkan untuk seluruh umat Islam dan untuk diri saya sendiri, saya tekankan untuk lebih mengenali Nabi kita dan juga kita perkenalkan kepada anak-anak kita. Dan saya berharap bagi anda yang nonmuslim silahkan duduk sebentar apakah disini saya hanya mengada-ada, propaganda, atau memang sesuai kebenaran. Pada pertemuan akan datang Kami akan membahas sebuah film yang menyerang dan menghina 12 hal yang ditudingkan pada Nabi saw. Berbagai kedustaannya akan kami analisa. Tapi dalam beberapa pertemuan ini pertama kita akan mengenali Nabi sejak lahir sampai beliau shahid bagaimana beliau menjalani hidup, dalam kondisi seperti apa dan apa saja yang beliau lakukan.
Muhammad bin Abdullah Nabi Islam yang mulia, ayahnya bernama Abdullah kakek beliau bernama Abdul Muthalib dan ayah kakek beliau adalah Hasyim. Perlu kami sampaikan satu poin. Terkait keberadaan Amirul Mukminin Ali as dan Nabi agung dua cahaya ini pertama ditempatkan pada diri Nabi Adam dan sampai ke Nabi Ibrahim dan dari Nabi Ibrahim dimana beliau memiliki seorang anak bernama Ishaq dan anak yang kedua adalah Nabi Ismail as. Nenek moyang para nabi bani israil dari Ishaq, cahaya penuh berkah amirul mukminin dan Nabi agung Islam dari Nabi Ismail turun sampai ke Adnan. Para ahli silsilah tidak ada ikhtilaf tentang nasab Nabi sampai Adnan. Cahaya penuh berkah ini datang dari siapa lalu pindah ke siapa walaupun poin ini juga kami sampaikan bahwa seluruh nenek moyang Nabi itu dari kalangan pembesar suci dan dari kalangan yang mulia. Sampai Adnan, dari Adnan sampai Nabi Ismail ada ikhtilaf walaupun kita juga memiliki riwayat setiap kali nasab saya sampai ke Adnan maka kalian berhentilah dan ini juga merupakan sebuah mukjizat dimana Nabi memberikan berita bahwa siapa saja yang tetap berusaha mencarinya dia tidak akan mendapatkan hasil dimana silsilah dari Adnan sampai Nabi Ismail itu seperti apa. Sesuai dengan akidah kami keberadaan para Nabi dan Nabi Akhir jaman semua sulbi ini selalu berpindah dari sulbi suci ke sulbi suci lainnya. Nenek moyang Nabi Muhammad dan para Nabi itu dari orang-orang besar dan ibu-ibunya adalah ibu yang besar dalam doa ziarah disebutkan demikian, “min aslabu shamihah wal Arhamil muthaharah lam tunajiskal jahiliah bianjasiha” Mereka dalam sulbi tinggi berada dalam rahim yang suci sama sekali kejahiliahan, kekafiran, syirik makanan haram, ibadah berhala, menyembah thaghut tidak pernah dilakukan Nabi Muhammad tidak juga oleh para Nabi dan nenek moyang kenabian tidak pernah melakukan hal-hal ini. Jadi kita sedang membahas sosok yang memiliki silsilah besar dari para aulia Allah yang memiliki cahaya besar kenabian dan juga cahaya Amirul Mukminin, dimana cahaya ini dari Nabi Adam ke Nabi Ibrahim dan dari Nabi Ibrahim ke Ismail dan dari Ismail sampai ke Hasyim Abdul Muthalib dan Abdullah. Dua cahaya suci ini berada dalam sulbi yang tinggi. Jika kita ingin menganalisa, kita analisa sosok Abdullah, sosok Abdul Muthalib dan sosok Hasyim sebagai ayah-ayah dari Rasullullah.
Terkait kebesaran Hasyim disebutkan bahwa salah satu dari gelar beliau adalah Qamar, Qamar artinya bulan salah satu sifat menonjol beliau adalah pemuliaan pada tamu, pemberian makanan pada fakir dan bahkan pada masa paceklik dimana tidak ada yang punya roti untuk dimakan waktu itu Hasyim memasak roti dan dibagikan pada orang-orang bahkan juga hewan-hewan pun diberi, begitu juga dengan air. Pada tahun-tahun paceklik dapat dilihat doa-doa dan munajat yang menunjukkan ketauhidan mereka pada Allah, yang menunjukkan bahwa mereka berpegangan pada agama Nabi Ibrahim. Jadi mereka itu muwahid kenyataan ini ada dan disebutkan dalam sejarah.
Hasyim menikah dengan wanita mulia dan lahir dari pernikahan ini bernama syaibah lebih dikenal dengan syaibatul haml, orang tuanya meninggal, Muthalib sebagai saudaranya mengangkat Syaibah dalam tanggungannya dan anak ini terkenal sebagai Abdul Muthalib adalah ayah dari Abdullah. Terkait kebesaran Hasyim sebagaimana Nabi yang datang pada suatu masa dan melakukan perdagangan Hasyim juga berdagang. Jadi mereka adalah orang-orang besar dan pemikir. Dan jika Nabi Muhammad ingin menjadi penolong masyarakat masyarakat dalam kaitan memiliki hubungan sosial politik dll maka dengan pasti masalah ini juga sudah pernah ada, salah satu permasalah itu adalah masalah perdagangan, kehakiman, politik, pemecahan permasalahan, menganalisa masalah dari dua orang dan mencari pemecahannya dimana semua ini pertama ada pada diri Nabi dan ada dalam diri ayah-ayah pendahulu beliau juga.
Sudah aku katakan Hasyim memiliki anak bernama syaibah dia disebut syaibatul haml dan terakhir Abdul Muthalib dimana pada kejadian itu, perlu saya sampaikan sebuah poin kadang kita menukil sebuah sejarah, kadang kita menganalisa sejarah. Ketika kita analisa dari kakek-kakek Nabi Allah sebagaimana mereka memerangi Nabi Ibrahim dan juga Nabi Musa dimana mereka berusaha agar Ibrahim tidak lahir kedunia kami datang dan meneror mereka salah satu caranya berupa teror mereka yang menentanga jalan para Nabi berdasar pada salah satu pendapat dimana kita tidak ingin membahasa pendapat itu. Mereka itu sudah mengetahui akan datangnya Nabi akhir zaman, Quran juga menyebutkan dalam surat baqarah ayat 46 aladzina ataina humul kitab ya’rifunahu kama ya’rifuna abna’ahum wa inna fariqan minhum layaktumunal hak wa hum ya’lamun mereka yang sudah diberi kitab sudah mengenali Nabi Muhammad sebagaimana mereka mengenal anak sendiri jadi teguran yang ada dalam kitab para nabi sebagian tekanan bahwa mereka sudah mengetahui ada seorang nabi dengan sifat khusus dan sebelum datangnya Nabi mereka mencari nabi ini bagaimana biar tidak lahir kedunia apa yang mereka lakukan seperti yang dilakukan pada Bani Israil oleh Firaun, seperti apa yang dilakukan pada kisah Nabi Ibrahim oleh Namrud.
Mereka datang dan membunuh jadi kita lihat, Abdul Muthalib berumur berapa tahun? 120 tahun. Hasyim berapa umurnya? 25 tahun yakni kurang dari 30 tahun. Abdullah umurnya berapa? 25 tahun. Sebagian mengatakan bahwa mereka itu tidak meninggal tapi syahid dengan tujuan agar Nabi saw tidak lahir kedunia ini. Mungkin poin ini masih baru, kami katakan bahwa sebagian dari para peneliti meyakini bahwa nabi ini sudah diketahui ketika akan lahir, mereka menganalisa dan bahkan dalam perjalanan Abu thalib bersama misannya yaitu Nabi saw dalam pertemuan dengan Buhairah, Buhairah berkata jagalah anak ini dari para musuh, khawatir kalau anak ini dibunuh walau Quran menekankan bahwa mereka berusaha untuk membunuh nabi ini afain mata au qutila atau teror yang sudah direncanakan untuk membunuh pribadi nabi, alakulihal mereka yang ahli dalam hal ini berkata, bahkan pengiriman Nabi ke tempat jauh ketempat Halimah bin Sa’diyah itu untuk menjauhkan dari para thaghut, sehingga aman dari tangan mereka. Jadi tidak bisa membunuh Nabi saw. Kita lihat bahwa dalam sejarah ada, kalian bisa melihat Abdullah pada saat Nabi umur 8 bulanan sudah meninggal dan pada umur 8 tahun Abdul Muthalib meninggal duni jadi Nabi belum sampai 6 tahun Aminah syahid dan disini tidak syahid tapi meninggal dunia demikan lebih pas dan lebih baik, walaupun jika dikatakan telah syahid juga benar karena manmata, siapa yang mati dijalan kebenaran walau meninggal diatas pembaringan ini juga disebut syahid.
Dimana kita bisa temukan dalam riwayat syiah bahwa man mata Ala hubi Ali bin Abi Thalib mata syahida, jika kamu berada dijalan kebenaran dan kamu sedang dirumah sakit dan meninggal disana sedang kamu berada dijalan kebenaran ini disebut syahid. Jadi ala kulihal Abdul Muthalib berumur 120 tahun dan pada saat Nabi saw berumur 8 tahun Abdul Muthalib meninggal belum sampai 6 tahun Aminah juga meninggal dan sebelum Nabi saw lahir Abdullah sudah meninggal dunia dan kakek Nabi saw yakni Hasyim juga meninggal pada umur masih muda dan sebagian berkata kematian ini meragukan karena dalam sejarah keluarga ini ada Abdul Muthalib yang memiliki umur sampai 120 tahun. Ala kulihal dalam buku-buku sebelum Islam ada taurat, ada injil, dan ada peringatan tentang tentang Nabi saw.
Mereka menunggu datangnya seorang Nabi. Quran juga menjelaskan Alladzina ataina humul kitab ya’rifunahu kama ya’rifuna abna’ahum mereka yang sudah diberi kitab telah mengenal Nabi saw sebagaimana mereka mengenal anak mereka sendiri, ini sangat menarik. Coba kalian pergi ke suatu tempat masyarakat disana semua berkulit hitam mungkin orang asing tidak bisa mengenali antara dua anak berkulit hitam tapi masyarakat yang tinggal disana mampu membedakan anak-anak dengan begitu baik. Dimana seorang anak itu anak siapa. Dikatakan bahwa ahli kitab mengenal Nabi saw sebagaimana seorang ayah dan ibu mengenali anak mereka sendiri ditempat lain disebutkan, ingin saya sampaikan hal ini dimana sebelum munculnya Nabi saw mereka itu menunggu datangnya seorang Nabi. Quran dalam surah baqarah ayat 89 menyebutkan lamma ja’ahum kitabun min ‘indillah ketika ada datang kitab dari sisi Allah musadiqul lima ma’ahum mereka sendiri yang mengakuinya, tanda-tanda Nabi juga ada wa kaanu minqabli yastaftihuna alal ladzina kafaru sebelum nabi ini datang dan sebelum Quran datang mereka dengan bertawasul dengan nabi ini menginginkan kemenangan, falamma ja’ahum ma’arafu kafaru bih fala’natullah alal kafirin. Ketika nabi ini datang mereka bisa mengenalinya, ketika mereka beriman sudah saya katakan karena kamu bukan dari kaum dan kabilah kami, maka mereka tidak mengimaninya falaknatullah alal kafirin.
Untuk tidak tidak membiarkan Nabi lahir kedunia apa yang mereka dilakukan? Mereka datang dan melakukan teror terhadap Nabi saw. Memang peninggalan sejarah dalam hal ini sangat sulit ditemukan hal ini. Tapi tapi kita juga jadi berpikir mengapa Abdullah meninggal dunia sebelum Nabi lahir kedunia atau Hasyim atau Aminah mengapa mereka meninggal pada umur masih muda? Kita tidak ada urusan dengan tema ini, langkah pertama untuk mencegah beliau lahir tidak membuahkan hasil, kedua teror seperti dalam kisah Buhairah, Quran juga mendukungnya dan ketiga dengan jalan menyelinap yakni mereka datang dan masuk kedalam agama ini dan agama ini mereka rusak dari dalam, seperti apa yang terjadi pada Bani Israil, kisah Samiri. Terkait masalah Nabi saw ini menjadi tema pengenalan untuk kita. Jika manfaat keberadaan manusia dan semua makhluk datang dan memberikan kuasa untuk mengatur mereka ditangan manusia maka hasil dari semua itu adalah Nabi saw. Yakni dengan satu pendapat baik untuk seluruh para nabi sebelumnya, seluruh usaha dan musibah yang menimpa mereka sampai manusia mencapai suatu kedudukan ruh sampai pada sosok Nabi saw datang dan semua ajaran tersebut harus datang untuk kepentingan manusia dan agama sempurna alyauma akmaltu lakum dinukum itu datang lalu diberikan pada manusia.
Sudah saya katakan bahwa salah satu moyang Nabi saw adalah Nabi Ismail, selain beliau yang juga merupakan bagian dari moyang Nabi saw adalah Abdullah dan dalam sejarah berkaitan dengan apa yang terjadi dimana mereka hampir terbunuh, dan dalam riwayat disebutkan bahwa Nabi berkata, “Ana ibnu dzabihain” Aku adalah putra dari dua orang yang disembelih.
Dan Allah melindungi Nabi saaw dan Ali as. Allah sendiri yang menjaga cahaya ini. Cahaya suci Nabi saw ada di dalam diri Nabi Ibrahim ketika beliau dilempar ke api, cahaya ini ada dalam diri Nabi Ibrahim as. Dalam sebuah kitab saya baca dimana ditanyakan bagaimana bisa Nabi Ibrahim tidak takut ketika jatuh ke dalam api. Tapi mengapa Nabi Musa as takut? jawabanya adalah Ibrahim tahu bahwa sampai cahaya Nabi ini belum keluar dari dirinya maka dia tidak akan terjadi apa-apa. Cahaya ini ada dalam diri Nabi ibrahim. Ketika Nabi saw lahir kedunia alam semesta mengalami keajaiban, terjadi kejadian yang mengherankan kalian bisa lihat bahwa kejadian tersebut tidak hanya terjadi di Mekah kalian tahu bahwa kejadian ini juga terjadi di Iran, nanti akan saya katakan, pada saat kegelapan menyelimuti bumi, dan pusat kegelapan itu di Arab, mereka menunggu datangnya seorang munji penolong untuk menolong mereka. Semua itu menjadi media penampaian berita bahwa Nabi saw sudah lahir kedunia ini. Sebagai contoh, di Iran 13 atau 14 soko guru kerajaan Kisra sebuah emperatur besar dengan nama Iran, apa yang terjadi?, pada waktu itu 14 soko guru kerajaan Kisra patah. Saya sampaikan untuk para pemirsa sekalian, Ruhullah orang yang memiliki seluruh ilmu yang kita ketahui beliau berkata apakah patahnya 14 soko guru kerajaan kisra bisa menjadi isyarat pada hal ini dimana pada abad 14 adalah abad kemenangan kebenaran atas kebatilan. Ucapan ini sangat sarat makna, dan sekarang ketika mereka menghina Nabi saw, ini disebabkan karena revolusi Islam sudah sampai ke Eropa, Amerika dan ke berbagai tempat, semua ini membuat mereka khawatir.
Terjadi banyak hal pada saat Nabi saw lahir. 14 soko guru pondasi kerajaan Kisra runtuh. Api abadi Persia yang tidak pernah mati selama ribuan tahun telah mati dengan datangnya nabi ini, Danau Sowe yang disucikan orang Persia waktu itu menjadi beku dan kering. Berhala-berhala hancur Cahaya kuat menyinari Kota Mekah dan setan tidak bisa lagi naik kelangit. Dan untuk mereka ini menjadi pertanyaan mengapa semua ini terjadi memangnya ada apa?. Ibnu Sahr Ashub dia berkata ketika Nabi lahir berhala-berhala jatuh kebumi tidak ada raja yang tersisa kecuali topi kebesarannya terjatuh dan tidak bisa memberi perintah pada hari itu.
Para penghuni vihara terpisah dengan pengetahuannya. Pada waktu itu muncul cahaya dari daerah Hijaz dan memancar sampai ke timur, ini disebutkan dalam sejarah, terkait kelahiran imam zaman kita juga memiliki tanda khusus, sebuah panggilan dilangit pada malam 23 bulan Ramadhan dimana sudah dijanjikan Imam Mahdi af pasti akan datang, Allah swt mengumumkan sedemikian hingga semua memahami bahwa sedang terjadi peristiwa besar, terkait hari kelahiran Nabi saw juga demikian ketika Nabi saw akan lahir semua masyarakat mengerti bahwa sedang terjadi kejadian yang istimewa pada tahun itu. Nabi saw lahir pada tahun gajah, seperti kita tahu pada peristiwa tahun gajah Abrahah datang ke Mekah dan ingin menyerang Ka’bah sebab adanya perselisihan atau masalah tertentu. Dia datang dengan gajah yang kuat sehingga bisa merusak ka’bah. Pada waktu itu terlihat kebesaran sosok Abdul Muthalib, dia datang ke pihak Abrahah lalu dia ditanya apakah kamu ada keperluan?, ya saya ingin onta-onta saya dikembalikan. Aku kira kamu memiliki keinginan yang lebih penting misalnya kamu meminta aku menghentikan rencanaku untuk merusak Ka’bah kamu dengan posisi kebesaranmu tidak pantas hanya datang untuk urusan duniawi. Dia berkata, “Aku adalah pemelihara onta-onta ini, dan Ka’bah ada pemilik dan pemeliharanya. Pemilik Ka’bah sendiri yang akan datang dan melindungi Ka’bah. Disitu ada sebuah surat dalam Quran dengan nama surat alfiil, disana digambarkan kebesaran Abdul Muthalib dan ketika kita perhatikan pada tahun inilah Nabi lahir kedunia. Dan tahun ini dinamakan Sanatul Fath (tahun pembukaan) karena sebelumnya kawasan Hijaz sedang paceklik dan mulai hari itu berbagai karunia datang untuk kota Mekah.
Kita sampai pada pembahasan Nabi saw, disini akan dibahas tentang sosok Halimah, dimana untuk menjaga Nabi saw dari para pembunuh, beliau dipindahkan ke tempat aman sehingga aman dari para penteror beliau. Disini Nabi saw diserahkan pada Halimah dimana disana juga terjadi mukjizat yang terjadi dirumah wanita mulia itu, rumah itu penuh dengan kebaikan dan karunia.
Ala kulihal sudah saya sampaikan Abdullah meninggal pada umur 25 tahun dan meinggal sebelum lahirnya Nabi, Aminah ibu Nabi pada saat Nabi berumur 6 tahun meninggal dunia. Dan Abdul Muthalib yang bertanggung jawab atas anak ini meninggal pada saat Nabi berumur 8 tahun dan kemudian yang bertanggungjawab pada anak ini diserahkan pada orang besar yaitu Abu Thalib. Abu Thalib adalah seorang besar, sebuah riwayat akan saya baca untuk para pemirsa sekalian. Ketika diberikan peringatan dan diketahui bahwa Aminah sudah melahirkan anak Abu Thalib berbicara pada istrinya, “Engkau juga akan melahirkan seorang anak yang akan menjadi washi dari anak itu” ini adalah poin penting. Dan Fathimah binti Asad punya hak sebagai Ibu Nabi saw. Abu Thalib punya hak sebagai seorang bapak bagi Nabi saw. Dimana ketika Abu Thalib meninggal dunia dinamakan dengan Amul Huzn tahun kesedihan. Nabi bersedih karenanya dan disebutkan bahwa selama masih ada Abu Thalib Kafir Qurais tidak pernah mencelakaiku sedemikian parah dan setelah kematian Abu Thalib wilayah Nabi saw di kota Mekah menjadi sempit dan muncul solusi berupa hijrah ke tempat lain. Dan kita memiliki riwayat “Jika Iman Abu Thalib diletakkan pada timbangan dan iman makhluk lain diletakkan pada timbangan penyeimbangnya Iman Abu Thalib akan lebih berat dibanding lainnya.
Ala kulihal, analisa kita pada kehidupan Nabi sampai sebuah kesimpulan bahwa Wujud Nabi saw adalah wujud yang sangat besar dan penuh berkah kebaikan, wujud istimewa, jika kita lihat dengan kaca mata irfan kita membaca assalamualaika ayyuhan nabi salam bagimu hai Nabi, “mu” disini ada dimana “kamu” disini ada dimana-mana jika waktu itu terbuka tangannya jika ketika lahir tangannya terbuka (tidak terikat) dimana dalam apa yang saya baca dalam sejarah bahwa ketika Nabi lahir beliau dibawa dan dengan bertawasul melaluinya Abdullah atau Abdul Muthalib berkata, “Dengan berkah anak ini turunkanlah hujan”. Langsung sebelum tangan dirunkan hujan turun deras begitu rupa. Yang jelas kita memiliki tawasul pada Nabi, kita berpegangan pada beliau sehingga kita bisa mendapatkan keberkahan dari beliau, kelanjutan pembahasan ini insyaAllah akan kami sampaikan pada pertemuan selanjutnya. Bilahitaufik walhidayah wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
*Diterjemahkan dari Bahasa Persia oleh Suparno
Kirim komentar