IRNA melaporkan, pada acara penutupan Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-26, Senin malam (28/1) di Tehran, Larijani berharap Pekan Persatuan Islam ini dapat mendekatkan hati seluruh umat Islam.

Ditambahkannya, "Kutub Islam dapat berubah dari pemeran pembantu menjadi pemeran utama di kancah internasional. Negara-negara Islam memiliki teknologi dan sumber-sumber energi yang dapat menjadi faktor persatuan umat Islam dan penampilan mereka sebagai sebuah kekuatan besar."

"Pihak-pihak yang menyulut krisis di Suriah harus mengetahui bahwa teori disintegrasi akan melahap mereka sendiri. Barat tidak dapat mencegah negara-negara Islam meraih teknologi modern, sama seperti ketika memusuhi Revolusi Islam Iran dan revolusi di kawasan, Barat juga tidak akan membiarkan umat Islam bersatu," katanya.

Lebih lanjut dijelaskannya, "Bentrokan sektarian yang dilakukan oleh sekelompok orang jahil, sejak awal merupakan rencana musuh di Barat untuk umat Islam. Patut disayangkan sekali ketika sejumlah pihak, mengkafirkan dan mengeluarkan fatwa pembunuhan terhadap saudara Muslim lainnya dengan mengatasnamakan Islam. Mereka, baik pemilik fatwa atau pelaksananya, sedang menjalankan program musuh."(IRIB Indonesia)