Maulid Nabi Momentum Perbaiki Indonesia
JAKARTA -- Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini hendaknya dijadikan momentum untuk memperbaiki Indonesia. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Malik Maulana Ibrahim Malang Imam Suprayogo mengatakan, sampai sekarang belum banyak kisah sukses kehidupan Muhammad yang mampu direalisasikan dalam konteks kehidupan kebangsaan.
“Padahal, Rasulullah Muhammad SAW itu adalah figur sukses individu yang mampu membangun bangsa dari serba keterpurukan menjadi bangsa yang mulia dan digdaya,” kata Imam , Selasa (22/1).
Tahun ini, peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW akan jatuh pada Kamis (24/1). Menurut Imam, setiap tahun umat Islam Indonesia memang selalu memperingati Maulid Nabi. Akan tetapi, peringatan maulid tersebut belum banyak memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan bangsa.
Imam menilai, hal itu dikarenakan umat Muslim Indonesia belum sepenuhnya mengamalkan substansi kegiatan Maulid Nabi. Muhammad SAW, kata Imam, adalah contoh nyata pemimpin yang mampu membawa masyarakat Arab keluar dari kondisi jahiliah.
Berkat kesuksesan Nabi Muhammad, Makkah dan Madinah menjelma menjadi wilayah dengan sistem pemerintahan yang sempurna. Karena itulah, kemudian Makkah dan Madinah menelurkan istilah masyarakat Madani atau masyarakat yang purna, damai, dan sejahtera.
Imam menjelaskan, kerja keras Nabi Muhammad dalam membalik nasib masyarakat Arab patut diteladani dan dicontoh bangsa Indonesia. Kunci utama keberhasilan Nabi adalah dengan membangun karakter pribadi yang unggul sebelum menularkannya kepada orang lain. Nabi Muhammad mengedepankan sifat kejujuran, amanah, bersahaja, dan cerdas dalam memimpin perubahan masyarakat Arab.
Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Marwah Daud Ibrahim mengatakan, peringatan Maulid Nabi Muhammad seharusnya dapat pula menjadi momentum perbaikan akhlak individu-individu umat Islam Indonesia.
Marwah meyakini, apabila sifat dan karakter umat Islam Indonesia bisa becermin dari sifat dan karakter Muhammad, Indonesia akan menjadi bangsa yang sempurna.
Menurut Marwah, sifat dan karakter Muhammad akan selalu sesuai dengan konteks dunia kapan pun. Karena itu, hal paling penting dalam memperingati Maulid Nabi adalah pengejawantahan sifat dan karakter Rasulullah. “Bangsa Indonesia sangat butuh keteladanan sifat Muhammad untuk mengembalikan jati diri bangsa,” katanya.
Pengurus Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Anna Muawwanah menambahkan, karakter murni Rasulullah Muhammad SAW yang hilang dari bangsa Indonesia adalah jujur. Karena itu, Anna mengimbau, hal paling penting dalam peringatan Maulid Nabi adalah menjadikan karakter jujur Muhammad tersebut sebagai inspirasi kehidupan keseharian umat Islam.
Apabila setiap personal umat Islam Indonesia mampu konsisten berlaku jujur, kata Anna, niscaya semua carut-marut bangsa akan terselesaikan. Dia mencontohkan, penyalahgunaan jabatan, aparat penegak hukum yang tak adil, pengusaha yang curang, pemimpin yang korup, dan politisi yang tak peduli rakyat, bisa terjadi karena individu-individunya tak berlaku jujur. “Jujur inilah yang sudah langka dari bangsa kita. Seharusnya, Maulid Nabi bisa mengembalikan kejujuran ke setiap individu Muslim kita,” kata Anna (Republika)
Kirim komentar