Karbala

Dimitri Mahayana

maka benarlah Rasul yang mengatakan,
“Tak seorang nabi pun yang menderita seperti apa yang kuderita”

 
bukankah Imam Shadiq(a..s.) mengatakan,
“Dan orang yang lemah imannya dan lemah akalnya lemah pula cobaannya.”

Maka kini kukatakan
dengan hati yang bergemeretakan;

Ayyub- Ayyub dalam perahu
Derita Ayyub Ribuan Samudera

Tapi Muhammad dan Husein di dalam rahasia “hu”
tiada derita seperih Karbela

Juntai ikal Husaini,
Seribu Wangi Kesturi

Perih sekali darah Karbela,
tiada duka seperih Karbela

Muhammad Nabi tangisi ummatnya
dalam nafas akhirnya, “ummati” adalah gumannya

Tapi ummatnya mengucur darahnya
membantai Cucu Nabi biji mata Nabi

Oh mereka mengharap syafa’at
sembari menyiksa Cucu Nabi hingga sekarat

Oh, mereka mengharap kasih sayang Nabi
sembari menyeret wanita-keluarga Nabi hingga sekarat

Oh, mereka berkata kucinta Nabi
sambil menghancurkan biji-mata Nabi

Oh, mereka berkata kuberiman pada Nabi,
sembari melaknat keluarga Nabi

Terkutuklah mereka semua, di awal dan di akhir
terlaknatlah mereka semua, dalam jahannam kehinaan

Mereka katakan, kucinta Nabi
sembari membiarkan bayi Asghar kehausan

Mereka katakan kuberiman kepada Nabi?
sembari menombak cucu Nabi yang masih bayi?

Mereka katakan kumalu pada Nabi?
sembari mempermalu Zainab dan wanita-wanita Nabi

Mereka katakan kucinta kerabat Nabi,
tapi enggan meratapi Kepala Husain?

Terkutuklah orang yang mendengar berita kepala Husain
dan tak meratapinya hingga kering airmata darahnya

Terkutuklah orang yang mendengar keluarga Nabi tak boleh minum walau seteguk
dan tak mengutuki mereka – mereka yang memperbolehkan binatang minum tapi keluarga Nabi tidak !

Besarnya balaku, Zainab putri Fathimah berlari – lari
Husein akan tinggalkan aku, Zainab putri Fathimah meratap sendiri

Zainab menangis merintih menjerit di padang Karbela
Yazid  bergembira ria mempermainkan Kepala Kakaknya

Besarnya balaku, Zainab putri Fathimah merintih sendiri
Lautan darah Keluarga Nabi, Zainab putri Fathimah merintih sendiri

dipersembahkan karangan bunga bagi para hamba nan mencapai ajal
kupersembahkan lautan darah ku bagi para Syahid di Karbela

kerna wangi darahnya melampaui taman gulistan
dan suci darahnya melampaui melati putih

dipersembahkan puja puja dan doa bagi para mukmin nan mencapai ajal
kupersembahkan Jantungku nan Berdarah perih bagi Imam Husain di Karbela

tak pernah kutangisi melainkan Wajah mu
tak pernah kuratapi melainkan Darah mu

tak pernah kurindu melainkan Senyum mu
dikaulah Husein pujaan hati

tak pernah kutangisi melainkan Zainab mu
tak pernah kuratapi melainkan Zainab mu

menggigil tubuh menahan derita
Zainab mu kau tinggalkan oh hancurlah hati

jika Musa dikhianati kaumnya dengan Sapi Samiri
Keluarga Muhammad dibantai dan disembelih ummatnya

jika Ibrahim harus menyembelih Ismail sendiri
Husein menggendong anaknya yang bayi dan ditombak di depan mata sendiri

jika Yusuf dimasukkan dalam sumur yang gelap
Keluarga Husein kehausan kekeringan dalam padang Karbela

Jika sembelihan Ibrahim diganti tuhan dengan domba
Kurban keluarga Muhammad telah tetap Husein Syahid di Karbela

Jika Nuh diselamatkan Tuhan dalam bahtera di samudera
Maka Husein dibantai, darah Keluarga Nabi pun mengucur bak samudera

sayap sayap beterbangan
burung burung bertebaran

Syuhada – syuhada beterbangan
bertemu Nabi Kekasih Tuhan

kering Karbala
hening Karbala

jerit demi jerit Lautan Darah Karbala
Tiada derita seperih Karbala

Kirim komentar