Lebih dari 17 Juta Orang Hadiri Arbain di Karbala
Menjelang peringatan hari Arbain, yang menandai 40 hari kesyahidan Imam Husein as, cucu Rasulullah Saw, pemerintah Irak meningkatkan pengamanan bagi jutaan Muslim yang datang dari berbagai wilayah di Negeri Kisah 1001 Malam itu, dan umat Islam dari penjuru dunia ke Karbala.
Otoritas keamanan Irak mengerahkan sedikitnya 36 ribu polisi dan tentara untuk mengamankan jalannya ritual keagamaan Muslim Syiah itu. Muhammad Musawi, Ketua DPRD Provinsi Karbala mengungkapkan bahwa pihak keamanan Irak menyiapkan program khusus untuk mengamankan jalannya peringatan keagamaan itu. Senada dengan itu, Hassan Halal, Ketua Keamanan di wilayah Karbala mengatakan pihaknya juga mengerahkan alat detektor peledak bersama pengamanan yang ketat.
Sebelumnya, selama beberapa pekan terakhir puluhan orang tewas saat mereka memulai perjalanan ke Karbala untuk menghadiri peringatan Arbain. Pada hari Senin, sedikitnya 23 orang tewas dan 83 lainnya cidera dalam serangkaian aksi teror di utara, tengah, dan selatan Irak. Sebagian besar kekerasan menargetkan peziarah Syiah. Namun berbagai aksi teror itu tidak membuat surut para peziarah yang datang dari berbagai wilayah di Irak dan luar negeri. Diperkirakan peziarah yang datang memperingati hari Arbain Kamis (3/1) di Karbala lebih dari 17 juta orang.
Petugas keamanan Irak juga berhasil menangkap sedikitnya 100 teroris asing yang hendak memicu kerusuhan di negara Arab itu. Dinas kepolisian dan militer Irak juga meningkatkan penjagaan di sejumlah wilayah, terutama Babel dan Najaf yang menjadi pintu masuk bagi para peziarah menuju Karbala.
Pihak penerangan Karbala menjelaskan hingga kini ratusan jurnalis lokal dan asing telah memasuki Karbala untuk meliput jalannya ritual suci Muslim Syiah itu. Peristiwa Karbala dianggap sebagai titik balik dalam sejarah Islam. Imam Hussein dan para sahabat dan keluarganya berjuang melawan rezim tiranik Yazid yang telah menyelewengkan ajaran Nabi Muhammad Saw.
Cucu Rasulullah Saw itu gugur syahid dalam pertempuran tak seimbang. Perjuangannya membela kebenaran terus dikenang sepanjang hayat hingga kini, dan menjadi inspirasi bagi banyak orang dan gerakan perlawanan menentang kezaliman. Imam Husein gugur syahid, tapi spirit perjuangannya tetap abadi. Karbala menjadi buktinya hingga kini. Darah mengalahkan pedang. Imam Husein membuktikannya. Dan kita menyaksikan bukti itu kini! (IRIB Indonesia)
Kirim komentar